beritakepri.id, TANJUNGPINANG — Gubernur Kepulauan Riau H. Nurdin Basirun mengatakan keterbatasan lahan subur di Kepulauan Riau membuat pemerintah dan para pelaku pertanian harus mencari terobosan jitu dalam membudidayakan sayur mayur untuk kebutuhan konsumsi masyarakat. Menanam menggunakan sistem hidroponik adalah salah satu solusi cerdas, hemat dan semoga cocok untuk wilayah Kepri.
“Apa yang dilakukan oleh ibu Misni ini perlu kita apresiasi dan patut untuk terus dikembangkan. Selain itu patut juga dipikirkan pasar atau saluran penjualannya. Karena sayur yang dibudidayakan secara hidroponik ini harganya lebih tinggi dibandingkan sayur yang dibudidayakan dengan menggunakan media tanah,” kata Nurdin saat Panen Perdana Sayuran Sawi dan Selada Hidroponik di Kebun Kantor Dinas Pemberdayaan Perempuan, PA, Pengendalian Penduduk dan KB Provinsi Kepri, Dompak, Tanjungpinang, Selasa (14/5).
Nurdin berharap agar budidaya sayuran hidroponik dapat dikembangkan lagi dan koordinasi dengan Dinas Pertanian dan Kehutanan Provinsi Kepri agar semakin banyak varian sayuran yang bisa ditanam tanpa media tanah ini. Jika langkah ini diikuti oleh masyarakat luas, Nurdin yakin kekurangan dan kebutuhan sayuran disaat sedang kekurangan dapat teratasi.
“Kebutuhan sayuran di Kepri ini cukup tinggi ya, sehingga kita tidak bisa hanya mengandalkan pasokan dari petani lokal. Oleh karena itu saya rasa ini merupakan langkah alternatif untuk menjaga ketahanan pangan secara mandiri,” kata Nurdin.
Sementara itu Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, PA, Pengendalian Penduduk dan KB Provinsi Kepri Misni mengatakan pembuatan kebun hidropnik ini dilakukan dalam rangka mengasah skill dari setiap stafnya untuk memanfaatkan lahan kosong sebagai percontohan konsep pertanian tanpa menggunakan media tanah di Kepri.
“Tahap awal kebun hidroponik ini memangan masih skala kecil. Namun dengan tingkat keberhasilan yang telah kita lihat maka tidak menutup kemungkinan akan lebih dibesarkan lagi karena lahan yang masih cukup besar di pekarangan kantor ini. Apalagi hal ini juga didukung oleh bapak Gubenur ditunjukan dengan hadir pada panen perdana ini,” ujar Misni.
Misni mengatakan saat ini luas lahan yang digunakan sebagai rumah hydroponik sekitar 4 x 15 meter. Agar tanaman tetap tersirami meski saat panas pihaknya memasang beberapa susun pipa paralon.
“Teknologi penanamannya itu menggunakan media air yang ditampung dalam paralon itu. Selain itu di dalam air diberi nutrisi dengan tujuan agar tanaman itu tetap subur,” ujarnya.
Selain melakukan panen, pada kesempatan ini Nurdin juga melakukan peninjauan pengerjaan tenun songket yang berada di dalam kantor Dinas Pemberdayaan Perempuan, PA, Pengendalian Penduduk dan KB Provinsi Kepri. Songket yang telah ditenun pertama kali akhirnya diresmikan olehnya ditandai dengan melakukan pemotongan kain songket dari alat tenun.
“Adapun songket Kepri nantinya bisa langsung dibuat disini karena telah ada ala tenun dan pengrajin yang siap mengerjakannya yang rata-rata perempuan. Pemerintah akan terus berkomitmen melakukan peningkatan peran perempuan di bidang ekonomi dalam rangka mewujudkan pemberdayaan gender di Provinsi Kepri,” ujar Nurdin. (BK/R)