beritakepri.id, BATAM – Pjs. Gubernur Kepri Bahtiar Baharudin memimpin apel kesiapan penanganan bencana alam di wilayah hukum Polda Kepri, Batam, Jumat (6/11).
Hadir dalam kesempatan ini Ketua DPRD Kepri Jumaga Nadeak, Kapolda Kepri Irjen Pol Aris Budiman, Danlantamal IV Tanjungpinang Laksamana Pertama TNI Indiarto Budiarto, Danrem 033/WP Brigjen TNI. Inf. Harnoto, Kabinda Kepri Brigjen Pol.Dr.Riza Celvian Gumay, Danlanud RHF Tanjungpinang Kol. Pnb Andi Wijanarko, Kepala Zona Kamla Laksamana Pertama Bakamla Hadi Pranoto dan juga Wakapolda Kepri Brigjen Pol Drs Darmawan.
Dalam pidatonya Bahtiar mengatakan bahwa bencana alam merupakan peristiwa komplek yang disebabkan oleh alam dan berpotensi mengakibatkan dampak bagi manusia dan lingkungannya.
Pada tahun 2020 Badan Nasional Penaggulangan Bencana (BNPB) telah mencatat 2.453 bencana alam yang terjadi di Indonesia sepanjang tahun ini yang telah menimbulkan korban jiwa, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, serta dampak psikologis yang cukup signifikan.
Beragam fasilitas umum juga terdampak, seperti fasilitas kantor, pendidikan dan fasilitas kesehatan. Yang mana, hal tersebut merupakan salah satu sarana prasarana penting penunjang kesejahteraan masyarakat.
“Tidak dapat dipungkiri perubahan iklim memiliki pengaruh besar terhadap terjadinya cuaca ekstrim yang meningkatkan frekuensi terjadinya bencana alam,” kata Bahtiar.
Sedangkan bencana alam yang terjadi di Provinsi Kepri, menurut Bahtiar cukup minim terjadi. Namun dengan kondisi Kepri yang didominasi oleh laut sangat dipengaruhi oleh pancaroba musim angin laut. Sehingga untuk masyarakat dan nelayan yang berada di wilayah pesisir harus waspada.
“Kemungkinan terburuknya, dapat terjadi kapan saja dan di mana saja, penting untuk mengantisipasinya dengan di lakukaknnya sosialisasi ke siapsiagaan darurat serta mempersiapkan perencanaan matang ini, tujuannya agar keselamatan dan keberlangsungan kehidupan masyarakat dapat di lindungi,” ujarnya.
Bahtiar juga menegaskan diperlukannya peran serta dan kerja sama baik TNI, Polri, instansi terkait seperti lembaga kemasyarakatan, tokoh masyarakat untuk berkerja sama saling membantu agar siap dalam kondisi apapun.
“Dalam menghadapi ancaman selain harus selalu awas dan tenang, penting untuk mempersiapkan alat-alat keselamatan dan kebutuhan dasar yg sudah dipersiapkan seperti P3K, alat bantu penerangan, minumn dan makanan. Saya berharap bersama kita dapat menggalakan tentang pentingnya kesadaran terhadap kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana alam. Mari kita terus berupaya agar masyarakat cepat tanggap,tangkas dan tangguh sehingga dapat meminimalisir dampak negatif saat bencana alam terjadi,” tutup Bahtiar.(BK/R)