beritakepri.id, TANJUNGPINANG — Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Provinsi Kepri menyebar anggotanya ke berbagai daerah di Kepri, untuk mendeteksi potensi terjadi ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan yang bisa meresahkan masyarakat dan menganggu ketenteraman.
Menurut Ketua FKDM Kepri, Ridarman Bay, pengurus FKDM menginventarisir berbagai keluhan masyarakat, khususnya di pelayanan publik untuk diusulkan ke Gubernur Kepri, agar dilakukan peningkatan layanan dan prasarana untuk kenyamanan masyarakat.
“Pengurus FKDM Provinsi Kepri kita arahkan untuk memantau situasi arus mudik dan alus balik Natal dan Tahun baru. Bahkan, kita juga bersama dengan unsur lain mengunjungi sejumlah gereja. Meski secara umum Kepri relatif aman, namun antisipasi tentang potensi gangguan mesti dilakukan. Setiap harinya, kita membuat laporan temuan kita untuk Gubernur melalui Kesbangpol Provinsi. Ini juga sebagai salah satu dasar gubernur dalam mengambil kebijakan,” kata Ridarman.
FKDM Provinsi Kepri, terang Ridarman, sebenarnya sudah cukup terbantu dengan dibentuknya FKDM di sejumlah kabupaten dan kota berdasarkan SK Wali Kota dan Bupati. Bahkan ada kabupaten dan kota yang sudah membentuk kepengurusan FKDM hingga tingkat kecamatan sampai level kelurahan.
Katanya, fungsi lain FKDM untuk meninjau apa saja yang dibutuhkan mendesak masyarakat untuk dilaporkan ke kepala daerah agar cepat dibuat kebijakan hingga harapan dan keinginan masyarakat untuk mendapatkan layanan maksimal dari pemerintah bisa mereka raih.
Secara umum, sambung Ridarman Bay, untuk lonjakan penumpang di setiap pelabuhan peningkatannya cukup drastis dan yang terpadat adalah pelabuhan Sri Bintan Pura yang jumlah kedatangan mencapai 3.550 dan keberangkatan sekitar 4 ribuan.
“Alhamdulillah, tdiak ada penumpukan penumpang di pelabuhan dan semua yang ingin berangkat dapat diangkut. Untuk feri rute keberangkatan di pelabuhan domestik Sribintan pura, tercatat ada 42 kapal dan kedatangan ada 41 kapal. Untuk pelabuhan internasional yang berangkat ada 839 orang dan yang datang sekitar 984. Feri yang datang dan berangkat di pelabuhan internasional tidak ada yang penuh dan dalam sehari ada 11 yang berangkat dan 11 feri yang datang. Sementara untuk penerbangan, juga tidak ada penambahan maskapai baik di Batam maupun di Bandara RHF,” ungakpnya.
Disebutkan Ridarman lebih jauh, untuk melakukan deteksi dini berkaitan Nataru (Natal dan Tahun Baru 2020), FKDM Kepri membentuk 2 tim deteksi dini, yakni satu tim melakukan deteksi dini di Batam dan satunya lagi untuk Kota Tanjungpinang dan Bintan.
“Tahun depan kita akan bentuk tim deteksi dini untuk semua kabupaten kota yang ada di Kepri,” ujarnya.(BK/R)