Beranda Kolom Opini Haruskah Merdeka Belajar Dilanjutkan?

Haruskah Merdeka Belajar Dilanjutkan?

0
Untung Wahyudi.F-Dok Pribadi

Oleh: Untung Wahyudi

Sejak digulirkannya program Merdeka Belajar, dari episode perdana hingga saat ini, tak sedikit pro dan kontra yang mencuat terkait program tersebut. Tidak hanya di kalangan awam, tetapi juga di antara praktisi pendidikan. Bahkan, sebagian guru atau pendidik masih merasa asing dengan beberapa program yang dicanangkan Nadiem Makarim sejak menjabat sebagai Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek).

Hingga saat ini, tercatat ada 26 episode program Merdeka Belajar yang sudah dilaksanakan. Seperti diungkapkan Nadiem Makarim di beberapa kesempatan, tidak mudah menjalankan sejumlah episode Merdeka Belajar selama ini. Ada banyak tantangan yang dihadapi selama perjalanan program. Karena itu, untuk memberikan hasil yang maksimal, program Merdeka Belajar harus benar-benar mendapatkan dukungan dari berbagai pihak, terutama insan pendidikan.

Program Merdeka Belajar adalah upaya untuk memajukan pendidikan di Indonesia. Berbagai program yang telah digulirkan, disadari atau tidak, telah membawa perubahan bagi pendidikan di Indonesia. Terbukti dengan terlaksananya berbagai program yang selama ini berlangsung lebih dari dua puluh episode tersebut.

Prasetyo Budi Wicaksana (2024) menyatakan, program Merdeka Belajar telah membawa angin segar dalam dunia pendidikan nasional dengan fokus pada pengembangan potensi siswa dan fleksibilitas dalam proses pembelajaran. Dosen Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Purwokerto ini menjelaskan bahwa Merdeka Belajar merupakan sebuah paradigma baru yang mengubah pendekatan pendidikan di Indonesia, dari yang bersifat sentralistik dan kaku menjadi lebih fleksibel dan berpusat pada siswa.

Dalam Merdeka Belajar episode Kurikulum Merdeka, misalnya, telah memberikan kebebasan kepada sekolah dan guru untuk mengadaptasi metode pengajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan minat siswa. Dengan demikian, pembelajaran menjadi lebih relevan dan bermakna, serta mampu mengakomodasi keberagaman potensi siswa (tribunnews.com).

 Dampak Positif Merdeka Belajar

Dalam perjalanannya, program Merdeka Belajar selalu menjadi sorotan utama dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran di Indonesia. Merdeka Belajar telah mengubah paradigma pendidikan tradisional dengan memberikan kebebasan dan fleksibilitas kepada siswa dalam mengatur proses pembelajaran mereka.

Salah satu dampak positif dari Merdeka Belajar adalah peningkatan motivasi dan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran. Dengan pendekatan yang lebih personal dan fleksibel, siswa merasa lebih dihargai dan termotivasi untuk belajar.

Mereka tidak lagi dipaksa untuk mengikuti kurikulum yang kaku, tetapi dapat mengeksplorasi minat dan bakat mereka sendiri. Hal ini terbukti dari berbagai sekolah yang telah menerapkan Kurikulum Merdeka, di mana tingkat partisipasi dan antusiasme siswa dalam kegiatan belajar meningkat secara signifikan.

Kenapa Harus Dilanjutkan?

Meskipun banyak pro dan kontra terkait pelaksanaan program Merdeka Belajar, tetapi sejumlah pihak ada yang ingin program ini dilanjutkan. Banyak yang merasakan manfaat dari pelaksanaan program ini. Program ini telah terbukti mampu meningkatkan kualitas pendidikan di berbagai sekolah. Jika program ini dihentikan, maka akan menghambat perkembangan pendidikan di Indonesia.

Berbagai terobosan dalam program ini sebenarnya sudah terlaksana dengan melibatkan banyak pihak. Salah satunya adalah program literasi dan buku bacaan bermutu untuk anak-anak Indonesia.

Melansir dari laman antaranews.com (31/3/2023), Kemendikbudristek telah menyalurkan lebih dari 15 juta eksemplar buku bacaan bermutu kepada PAUD dan SD dalam rangka meningkatkan literasi anak Indonesia. Mendikbudristek Nadiem Makarim menyatakan, literasi memang menjadi salah satu episode dalam Merdeka Belajar. Program tersebut berfokus pada pengiriman buku bacaan bermutu untuk jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Sekolah Dasar (SD).

Upaya Kemendikbudristek untuk meningkatkan literasi melalui pendistribusian buku bacaan bermutu ini diapresiasi oleh Hetifah Sjaifudin, Wakil Ketua Komisi X DPR RI. Ia menilai, ketersediaan buku-buku berkualitas merupakan langkah tepat yang ditunggu masyarakat. Hetifah menyatakan, buku-buku yang dibagikan tersebut bagus dan bermutu. Visualisasinya menarik minat anak-anak. Temanya juga beragam, termasuk di dalamnya sudah ada isu kesehatan dan kebencanaan.

Program Merdeka Belajar yang selama ini dilaksanakan telah membawa dampak positif dalam perkembangan pendidikan nasional. Lewat sejumlah program yang telah dijalankan, siswa turut aktif dan memang dituntut untuk selalu menunjukkan bakat dan keterampilannya. Siswa tidak hanya menjadi pendengar di saat guru menjelaskan materi-materi pelajaran, tetapi juga dipersilakan untuk memberikan komentar, bertanya, dan berdiskusi terkait materi pelajaran yang berlangsung di kelas.

Berbeda dengan pembelajaran konvensional, saat ini guru bisa mencari dan mengakses berbagai referensi pendukung atas materi pelajaran lewat Platform Merdeka Mengajar (PMM). Sebagaimana diketahui, PMM adalah platform edukasi yang menyediakan beragam referensi bagi guru untuk mengajar sesuai dengan Kurikulum Merdeka. Melalui paltform ini, kita dapat menyelaraskan pembelajaran sesuai dengan kemampuan siswa.

*) Untung Wahyudi, lulusan UIN Sunan Ampel, Surabaya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here