beritakepri.id, TANJUNGPINANG – Ansar Ahmad Gubernur Kepri memerintahkan Satgas Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Provinsi, Kabupaten dan Kota di Kepulauan Riau bergerak cepat.
“Tolong direspon dengan baik dan pelayanan yang baik pula, bila ada laporan tentang kasus Covid di masyarakat.
Pencegahan Covid ini bisa berhasil kalau semua pihak serius bekerja di lapangan,” kata Ansar Ahmad, Minggu (23/5/2021).
Sebelumnya Presiden Jokowi saat ke Tanjungpinang, Rabu (19/5/2021) juga sudah menyoroti membeludaknya pasien Covid-19 di Provinsi Kepri.
Selain, soal terkait rendahnya serapan APBD yang baru 10 persen. Dan, 65 persennya ternyata hanya untuk belanja aparatur. Sedangkan untuk belanja modal dan pembangunan cuma 5 persen.
Sehingga pertumbuhan ekonomi di Kepri dan semua kabupaten kotanya minus minus minus minus minus minus minus minus minus. Delapan kali Jokowi menyebut kata minus itu.
Kembali ke Ansar, yang menambahkan pencegahan penyebaran Covid-19 di Kepri bisa ditekan. Jika, semua pihak ikut peduli dan proaktif dalam membantu pemerintah dalam program penanganannya.
Karena seserius apa pun upaya pemerintah kalau tidak terbangun sinergitas, kerja sama dan saling mendorong antara semua pihak, maka upaya pencegahan Covid-19 tidak akan menghasilkan capaian yang maksimal.
Keluhan Masyarakat
Pernyataan Gubernur tersebut disampaikan sehuhungan dengan masih adanya keluhan masyarakat tentang standar penanganan Covid-19 yang belum berjalan dengan baik di lapangan.
Untuk menangani dan menekan laju penyebaran Covid-19 di Kepri, ujar Ansar, memang perlu langkah-langkah aktif dan proaktif, tidak hanya dari sisi birokrasi. Namun juga cepat tanggap petugas di lapangan.
“Bila ada laporan kasus baru tentang Covid 19 dari masyarakat, Satgas di wilayah itu kita minta cepat lakukan swab tracing bagi keluarga dan orang-orang yang pernah kontak erat dengan pasien terduga Covid.
Dan, hasilnya harus secepatnya bisa diketahui sehingga bisa diambil langkah-langkah selanjutnya agar tidak terjadi penyebaran secara masif,” jelasnya.
Bupati dan Walikota Diminta Serius Tangani Covid-19
Ansar juga berharap agar para bupati dan walikota terus melakukan rapat koordinasi dengan Satgas Covid-19 untuk monitoring dan evaluasi.
“Dengan monitoring dan evaluasi maka persoalan sekecil apa pun bisa segera dicarikan solusinya. Persoalan Covid 19 sudah menjadi perhatian serius bagi pemerintah pusat dan daerah.
Untuk itu, kita minta bupati, walikota dan kita semua juga serius mengambil langkah-langkah pencegahan agar angka Covid di Kepri bisa kita tekan seminimal mungkin,” tegasnya.
Di sisi lain Gubernur juga minta masyarakat untuk tetap patuh setiap anjuran yang sudah diberikan oleh pemerintah.
Pola hidup sehat dengan menjalankan protokol kesehatan, menghindari kerumunan, program isolasi bagi pasien Covid serta vaksinasi juga harus dijalankan dengan baik oleh masyarakat.
“Tidak hanya itu, bagi masyarakat yang merasa ada gejala seperti Covid 19 segera lakukan swab dan hubungi petugas.
Kalau masih juga lambat dalam penanganan, hubungi call centre Satgas yang ada, agar bisa segera diambil tindakan,” tambahnya.
Minimalkan Isolasi Mandiri
Sementara persoalan masyarakat yang dinyatakan positif Covid 19, Ansar minta tiap kabupaten dan kota untuk menyediakan tempat khusus bagi program isolasi.
“Adanya tempat khusus bagi isolasi pasien Covid-19 sangat penting saat ini, agar pergerakan mereka dapat dipantau langsung, agar tidak kontak dengan orang lain,” imbuh.
Selain mereka yang positif terpapar Covid 19 bisa terpantau, tambah Ansar, untuk membatasi kontak pasien dengan orang lain.
Dengan begitu secara tidak langsung memutus mata rantai penyebaran Covid-19 dengan masyarakat.
Dari data yang masuk tentang angka Covid 19 di Kepulauan Riau hari ini tercatat jumlah total keseluruhan terkonfirmasi Covid-19 mencapai 14.442 orang dengan tingkat kesembuhan 84,57 persen atau sebanyak 12.214 pasien yang dinyatakan sembuh dari Covid 19. Sementara yang meninggal dunia 316 orang atau 2,19 persen.
Sedangkan untuk kasus Covid aktif hari ini tercatat Kota Batam ada 64 kasus, Tanjungpinang 30 kasus, Karimun 45 kasus, Natuna 27 kasus dan Bintan 8 kasus. Untuk Lingga dan Anambas tidak ada kasus baru. (BK/R)
