Beranda Berita Utama Judi Gelper Abaikan Protokol Kesehatan, Warga Cemas

Judi Gelper Abaikan Protokol Kesehatan, Warga Cemas

0
Salah satu meja gelper yang dipenuhi para pemain, tanpa masker dan tidak berjarak sesuai protokol kesehatan.(f.BK)

beritakepri.id, TANJUNGPINANG — Sempat tutup beberapa waktu karena pandemi Covid-19, gelanggang permainan atau biasa disebut gelper di Tanjungpinang kembali beroperasi. Pembukaan permainan berbau judi ini sejalan dengan pemberlakuan secara resmi kondisi new normal oleh pemerintah.

Berdasarkan informasi, ada dua lokasi gelper yang sudah buka kembali. Satu di kawasan Bintan Plaza, dan satunya lagi di Sukaberenang.

“Ada dua lokasi gelper yang sudah beroperasi. Satu di Cosmos dan satu lagi ya di Bintan Plaza ini. Ini baru 3 mingguanlah bukanya,” demikian pengakuan Aciang, lelaki paruh baya yang merupakan pengawas gelper Power City Zone di Bintan Plaza, jalan MT. Haryono KM 3, Minggu malam (19/07).

Menurut Aciang, sejak dibuka pasca pandemi Covid-19, masih sepi. Belum banyak pemain seperti sebelumnya.

“Sepi. Tapi, kadang ramai juga. Lumayanlah,” ungkapnya.

Dijelaskan Aciang, gelper yang diawasinya mulai buka dari jam 1 siang sampai jam 1 malam.

Salah satu pemain kepada media ini mengungkapkan, mesin gelper yang baru beroperasi ini agak susah dikendalikan.

“Baru buka begini agak kuat makan mesinnya. Mungkin karena sudah lama tutup, banyak setoran mungkin,” ujarnya sambil tersenyum dengan pandangan mata tetap ke meja tempat ia duduk bermain.

Sudah bukan rahasia lagi bahwa gelper cukup kuat beraroma judi. Untuk mengelabui, pemain tidak langsung menukarkan uang di kasir, melainkan menukar jumlah tiket dengan rokok. Setelah rokok diterima, lalu rokok tersebut ditukarkan dengan uang. Lokasi penukaran berada tak jauh dari lokasi permainan.

“Kredit kita ini nanti ditukar rokok. Terus bisa langsung ditukar uang, tapi ya dipotonglah dari jumlah kredit, sekitar 20 persen. Agak tak imbang sebenarnya, tapi mau bagaimana lagi. Kita yang mau main, ya terima resikolah,” ucap pemain tersebut sembari berlalu.

Berdasarkan pantauan, para pemain yang datang ke gelper tersebut cukup ramai sepanjang hari. Mereka terlihat asyik menekan tombol-tombol mesin. Hanya saja disayangkan, mereka tidak mematuhi protokol kesehatan. Terlihat dari penuhnya meja permainan yang diisi para pemain tanpa mengunakan masker dan tanpa berjarak.

Salah satu aparat yang saat itu berhasil dikonfirmasi media ini yang namanya tidak mau dipublikasikan meminta dan mendesak agar gelanggang permainan berbau judi ini sebaiknya ditutup saja. Pasalnya, diluar orang dewasa bahkan ada anak remaja yang sudah ketagihan ikut bermain.

“Ini membahayakan mental generasi muda jika dibiarkan. Apapun sistemnya, jelas gelper itu mengandung judi. Dan orang-orang datang mengadu nasib. Jika mujur, lumayan. Tapi kebanyakan para pemain hanya menghabiskan duitnya melawan mesin,” ujarnya.

Kuat dugaan gelper berbau judi ini beroperasi berkat kerjasama dan setoran kepada beberapa pihak. Menurut informasi, pengelola gelper mengeluarkan jatah bulanan berupa uang kepada aparat, organisasi, LSM dan profesi tertentu.

Kepada media ini, seorang ibu rumah tangga yang tinggal tak jauh dari lokasi gelper mendukung betul agar lokasi tersebut ditutup selamanya. Dia cemas dan tak suka sebab suaminya kecanduan bermain disana sehingga mengabaikan kebutuhan rumah tangga.

“Kita sangat berharap adanya pemberantasan dari pihak aparat sehingga gelper yang berbau judi itu tidak beroperasi dan tambah menjamur,” pintanya.(BK/R)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here