beritakepri.id, TANJUNGPINANG — Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepri mencatat kegiatan ekspor di Kepulauan Riau bulan Februari 2019 dibanding Januari 2019 turun sebesar 28,89 persen, yaitu dari US$1.018,83 juta menjadi US$724,54 juta.
“Penurunan disebabkan turunnya ekspor sektor nonmigas sebesar 32,93 persen dan turunnya ekspor sektor migas sebesar 24,61 persen,” ungkap Kepala BPS Kepri, Zulkipli, Jumat (15/4).
Menurut Zulkipli, bila dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya, ekspor di Kepri mengalami penurunan sebesar 33,89 persen, yaitu dari US$1.096,03 juta menjadi US$724,54 juta.
Lanjutnya, penurunan nilai ekspor Februari 2019 dibanding Februari 2018 disebabkan oleh turunnya ekspor sektor nonmigas sebesar 50,30 persen dan sektor migas sebesar 4,21 persen.
Sementara, total ekspor kumulatif bulan Januari-Februari 2019 di Kepri adalah sebesar US$1.743,37 juta. Jika dibanding dengan total ekspor kumulatif Januari-Februari 2018, mengalami penurunan sebesar 17,71 persen yaitu dari US$ 2.118,57 juta menjadi US$1.743,37 juta.
“Turunnya nilai ekspor Januari-Februari 2019 disebabkan oleh turunnya ekspor kumulatif sektor nonmigas sebesar 37,27 persen,” ungkapnya.
Zulkipli menambahkan, nilai ekspor Kepri selama Januari-Februari 2019 terbesar melalui Pelabuhan Tarempa US$265,13 juta, diikuti Pelabuhan Batu Ampar US$343,39 juta, Pelabuhan Belakang Padang US$ 301,78 juta, Pelabuhan Sekupang US$203,10 juta dan Pelabuhan Kabil/Panau US$158,77 juta.
“Kontribusi kelima pelabuhan terhadap kumulatif ekspor Januari-Februari 2019 sebesar 90,18 persen,” tuturnya.
Selain itu, kata Zulkipli, ekspor ke Singapura pada bulan Februari 2019 mencapai nilai terbesar yaitu US$430,05 juta, sedangkan secara komulatif Januari-Februari 2019 mencapai US$1.097,42 juta dengan kontribusinya mencapai 62,95 persen.(BK/R)