Beranda Kepri Tanjungpinang MTI Apresiasi Dishub Kepri Cepat Tanggap Rakor Penyesuaian Tarif Angkutan Umum

MTI Apresiasi Dishub Kepri Cepat Tanggap Rakor Penyesuaian Tarif Angkutan Umum

0
Dishub kepri saat menggelar rapat penyesuaian Tarif angkutan umum.F-Istimewa

beritakepri.id, TANJUNGPINANG – Paska naiknya harga BBM, yang diumumkan pemerintah pada hari Sabtu, 3 September 2022 pukul 14.30 berdampak terhadap operasional transportasi angkutan umum.

Para operator /pengusaha transportasi angkutan umum baik darat dan laut tentunya tidak mau merugi dalam mengoperasikan armadanya, sebaliknya jika mereka stop operasi tentu juga menyulitkan masyarakat untuk berpergian.

Syaiful,SE selaku ketua Masyarakat Transpoetasi Indonsia yang turut hadir dalam rapat tersebut menilai bahwa Dinas perhubungan provinsi kepulauan Riau termasuk cepat tanggap dalam melakukan rapat koordinasi dengan beberapa stakeholder,operator insa,perla, organda , mti,ksop, lembaga konsumen dan kadishub kabupaten/kota se kepri.

Dijelaskan Syaiful bahwa pemerintah dalam hal ini provinsi kepri sebagai regulasi harus dengan sigap mengambil kebijakan tersebut jangan sampai kenaikan tarif angkutan umum menjadi liar, atau kebijakan diambil oleh masing2 operator secara sepihak/sendiri, hal ini akan menjadi polemik dimasyarakat.

“Nah disinilah kami sebagai organisasi profesi Masyarakat Transportasi Indonesia wilayah kepulauan Riau mengapreasi kadishub kepri Junaidi,SE,MH dengan cepat dan tegas melakukan rapat koordinasi tersebut demi sebuah keputusan yang berdasarkan berbagai pertimbangan, artinya tranaportasi angkutan umum busa beroperasi namun tidak menjadi beban berat di masyarakat , kata Syaiful.

“Alhamdulillah rapat berjalan baik, walaupun ada perdebatan-perdebatan yang cukup alot, terangnya.

Ditambahkan Syaiful, dalam hasil akhir rapat adanya kesepatakan bahwa penyesuaian tarif sekitaran 15 sd 20 persen dari tarif lama.

“Semoga keputusan tersebut dapat segera di SK kan oleh Gubernur Kepri dan dapat diterima dimaklumi oleh masyarakat sebagai pengguna jasa transportasi, katanya.

Keputusan yang cukup dilematis jika tarif tidak dinaikan tentunya kapal, bus, angkot dllnya sulit beroperasi, namun jika tarif tinggi juga berpengaruh terhadap loardfactor atau jumlah penumpang, tegas Syaiful.***

Penulis : Red
Editor : Edi Sutrisno

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here