Ketika Penghuni Pulau Terluar NKRI Menjerit Bayar Tiket Pesawat
beritakepri.id, NATUNA – Natuna merupakan salah satu pulau terluar Indonesia yang berhadapan langsung dengan Laut China Selatan dan berbatasan dengan beberapa negara seperti Vietnam.
“Di Natuna terdapat banyak gugusan pulau-pulau yang indah, Disamping memiliki tempat wisata dan pulau – pulau yang indah di perairan sekitar Natuna terdapat sekitar 16 blok untuk migas. Lima blok sudah berproduksi dan 11 blok sedang dieksplorasi,” artinya Natima memiliki kekayaan Alam yang cukup fantastis.
Namun hal ini sangat disayangkan masyarakat penghuni pulau terluar tersebut menjerit dengan harga tiket pesawat selangit, seperti yang diungkapkan salah satu masyarakat Natuna Darlis yg juga pengurus PWI Natuna diakun Facebook Syaiful ketua Masyarakat Transportasi Indonesia Wilayah Kepulauan Riau.
Darlis minta ketua MTI Kepri bantu suarakan kepada Kementrian Perhubungan bahkan kepada Bapak Presiden Jokowi agar pemerintah pusat dapat menurunkan harga tiket pesawat dari Natuna – Batam dan sebaliknya, sangat berat bagi kami pak , banyak masyarakat mengadu ke saya dan sudah beberapa kali saya tulus dimedia agar pemerintah menurunkan harga tiket ungkap wartawan senior Natuna Pos tersebut kepada Syaiful.
Hal yang sama juga disampaikan oleh mardiah pelaku usaha travel, menurut mardiah sebenarnya banyak peminat wisatawan untuk berkunjung dan berlibur ke kabuparen Natuna, karena Natuna memilik Destinasi wisata yang indah dan menarik dikunjungi seperti Alif Stone park, pulau senua, pantai batu kasah, sindu stone park, tanjung senumbing, pantai sisi, pulau tiga dan pantai piwang. Namun karena harga tiketnya mahal itulah jadi penghambat dan kurangnya minat wisatawan mancanegara maupun lokal untuk berkunjung tegas wanita paruh baya kelahiran ranai kabupaten natuna tersebut.
Menanggapi hal demikian Syaiful ketua Masyarakat Transportasi Indonesia Wilayah Provinsi Kepulauan Riau meminta Kepada Presiden Republik Indonesia Bapak Ir.H.Joko Widodo sepatutnya memberi perhatian khusus kepada masyarakat Natuna sebagai penghuni pulau terluar yang turut menjaga kedaulatan NKRI tersebut.
Tentunya banyak cara yang dapat dilakukan pemerintah pusat untuk menurunkan harga tiket pesawat tersebut, salah satunya memberikan subsidi Avtur kepada pesawat komersil atau menambah armada dengan mengerah pesawat milik bumn seperti city link atau garuda untuk rute trayek Natuna – Batam atau Batam – Natuna – Kalimantan sehingga terciptanya persaingan antar sesama pesawat sehingga harga tiketnya bisa murah.
Jika bapak presiden yang perintahkan, tentunya hal tersebut dengan mudah terealisasi, ungkap ketua Alumni Universitas Bunghatta Tanjungpinang tersebut.
Lebih jauh Syaiful menjekaskan bahwa selama ini bapak presiden sangat serius perhatikan Natuna sebagai pulau terluar NKRI , bahkan saat melantik bapak Laksamana Madya (Laksdya) Muhammad Ali sebagai Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) di Istana Negara hari ini, Rabu 28 Desember 2022. Bapak presiden Jokowi langsung memberikan perintah khusus kepada KASAL berkonsentrasi untuk menjaga kedaulatan negara, terutama di China Selatan atau Natuna Utara terangnya.
Nah mungkin saja Tentang mahalnya harga Tiket ini bapak Jokowi tidak mengetahuinya, Semoga usulan kita ini dapat didengar oleh bapak Presiden joko widodo dan Mentri Perhubunga RI Bapak Budi Karya Sumadi, tegas Syaiful.
Mahalnya tiket pesawat Natuna-Batam tersebut dibenarkan oleh Allazi kadishub kabupaten Natuna, bahwa harga tiket Natuna – Batam tersebut hingga Rp 2,7 juta, tiga kalipat dibandingkan Batam -Jakarta atau Tanjungpinang-Jakarta terangnya.
Melalui saluran telfon selulernya kepala dinas perhubungan Kabupaten Natuna itu menjelaskan bahwa Pemerintah kabupaten Natuna sudah berupaya agar tiket pesawat Natuna – Batam dengan harga rendah minimal sama dengan harga tiket Batam -Jakarta atau Tanjungpinang -Jakarta kisaran 700 atau Rp.1,000,000,-.
Upaya tersebut sudah dilakukan beberapa kali permohonan kepada Kementrian perhubungan Ri, Hal tersebut dilakukan sendiri oleh Bapati Kabupaten Natuna bapak Wan Siswandi bersama dengan saya menemui Direktur bidang Udara kemenhub ibu Novi Rianto, saat pertemuan tersebut beliau coba menawarkan adanya penambahan maskapai dan menghubungi Ciylink , namun akhirnya pesawat city Link pun membalas surat tidak bisa memenuhi karena kekurangan armada , kemudian bapak Bupati juga terus mendatangi lagi Dirjend udara Kemenhub agar dicarikan solusi dengan tambahan angkutan perintis, namun hal tersebut masih sebatas janji dan belum terealiasasi.
Kami selaku pemerintahan daerah akan terus berupaya agar masyarakat Natuna yang tinggal dlperbatasan NKRI mendapatkan perhatian khusus dari pemerintahan pusat tentang transporatsi murah, karena untuk menuju ke Natuna hanya menggunakan moda transportasi udara dan laut, kalo untuk laut harganya sangat terjangkau namun memerlukan waktu yg cukup lama hingga 1 hari dan moda transportasi udara sangat dibutuhkan jika ada keperluan mendadak, butuh perjalanan cepat, bagi masyarakat yang ada musibah dan keperluan tugas dinas lainnya .
Tentunya Bapak Bupati mengapreasiasi jika ada masyarakat dan organiasasi profesi yang turut mensuarakan hal ini kepada pemerintah pusat , karena menjadi atensi bagi bapak bupati selaku kepala daerah agar masyarakat Natuna mendapatkan Transportasi yang aman dan nyaman dengan harga murah, Tegas Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Natuna tersebut.***
Penulis : Hasyim
Editor : Edi Sutrisno