beritakepri.id, BATAM – Operasi pasar murah yang sedianya akan dilaksanakan bulan maret ini di beberapa Kabupaten / Kota di Provinsi Kepri, ditunda pelaksanaannya.
Keterangan yang diterima dari pihak pelaksana kegiatan di Dinas Perindustrian & Perdagangan, mengatakan bahwa penundaan kegiatan operasi pasar murah ini disebabkan salah satu item bahan pokok yang akan diperjualbelikan ke masyarakat mengalami kenaikan harga yang signifikan, yakni Minyak Goreng Kemasan 2 liter, yang semula dianggarkan sebesar 38 ribu rupiah per kemasan 2 liter melonjak menjadi 54 ribu rupiah per kemasan 2 liter.
Penundaan pelaksanaan operasi pasar murah ini ditanggapi Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kepri, Sirajudin Nur.
Dalam keterangannya dengan media ini, Sirajudin mengatakan, seharusnya pemerintah bisa tetap melaksanakan kegiatan ini untuk membantu meringankan beban masyarakat dimasa sulit seperti saat ini, dengan tetap melaksanakan operasi pasar murah untuk item bahan pokok yang tidak mengalami kenaikan harga seperti Beras dan Gula Pasir.
“Harusnya tetap dilaksanakan saja untuk item bahan pokok seperti beras dan gula. Karena pasar murah ini sangat membantu ekonomi masyarakat yang sedang sulit” ucapnya.
Sirajudin menambahkan, dimasa pandemi seperti ini peran pemerintah dalam hal pengendalian dan pengawasan harga harga bahan pokok sangat diperlukan.
“Kita minta pemerintah hadir, dan bertindak untuk memperkuat fungsi pengawasan dan pengendalian harga bahan pokok masyarakat, untuk mencegah pihak pihak tertentu mengambil keuntungan tidak wajar ditengah kesulitan ekonomi masyarakat”, Sambungnya.
Seperti diketahui beberapa bulan terakhir, komoditi minyak goreng menjadi isu penting di hampir diseluruh masyarakat Indonesia.
Selain langka dan sulit didapat, harganya melampui HET pemerintah yang sudah ditetapkan. Belum lagi di beberapa daerah terlihat antrian warga membludak dipusat pusat perbelanjaan utk membeli minyak goreng, hingga menimbulkan korban.(Cha)