beritakepri.id, TANJUNGPINANG – Seiring berjalannya waktu, pertumbuhan penduduk perkotaan pun semakin pesat di seluruh Indonesia pada umumnya dan Kota Tanjungpinang pada khususnya. Tentunya melampaui kemampuan penyediaan prasarana dan sarana perkotaan.
Diantaranya prasarana dan sarana permasalahan drainase. Akibatnya permasalahan banjir/genangan semakin meningkat.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Pemko Tanjungpinang, Zulhidayat mengatakan, pada umumnya penanganan sistem drainase di banyak kota di Indonesia masih bersifat parsial.
“Sehingga tidak menyelesaikan permasalahan banjir dan genangan secara tuntas,” jawabnya ketika ditemui diruang kerjanya, Senin (22/11/2021).
“Pengelolaan drainase perkotaan harus dilaksanakan secara menyeluruh, mengacu pada SIDLACOM dimulai dari tahap survey, investigasi perencanaan, pembebasan lahan, konstruksi, operasi dan pemeliharaan, serta ditunjang dengan peningkatan kelembagaan, pembiayaan dan juga partisipasi masyarakat tentunya,” ungkapnya.
Ditempat terpisah, Kepala Bidang Sumber Daya Air PUPR Kota Tanjungpinang, Salman mengatakan, pada akhir tahun 2018 Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Tanjungpinang telah melaksanakan program pengendalian banjir melalui kegiatan pembangunan saluran drainase/gorong-gorong dan pemeliharaan/normalisasi saluran drainase (swakelola) yang bertujuan mengurangi titik-titik banjir/genangan yang ada di Kota Tanjungpinang.
“Diantaranya melaksanakan pembangunan dan normalisasi/penanganan titik banjir/genangan di lokasi Jl. Serai, Lembah Asri, dan Perumahan Griya Permata Kharisma.
Untuk 3 lokasi banjir tersebut pencapaian kinerja pembangunan infrastruktur Kota Tanjungpinang sudah cukup baik.
Untuk pencapaian terbaik perlu peningkatan pemahaman mengenai sistem drainase kepada pihak yang terlibat baik pelaksana maupun masyarakat perlu dilakukan secara berkesinambungan. Agar penanganan permasalahan sistem drainase dapat dilakukan secara terus menerus dengan sebaik-baiknya,” ujarnya. (BK)