Beranda Berita Utama Pilkada Natuna 2020, Ini Harapan Warga

Pilkada Natuna 2020, Ini Harapan Warga

0

beritakepri.id, NATUNA — Jelang Pilkada Natuna 2020 mendatang, mulai berkembang status bernuansa politik di ruang publik Natuna. Tak heran sehingga bermunculan sejumlah figur bakal calon pemimpin Natuna 2020 mendatang versi warga net.

Bahkan Warga Net yang peduli terhadap Natuna ke depan ikut memberikan makna dan arti dari pemimpin dan kepimpinan. Warga net juga menjelaskan kata kepemimpinan berasal dari kata pimpin, yang artinya bimbing atau tuntun.

Dari kata pimpin kemudian lahir kata memimpin yang artinya membimbing atau menuntun.

Dengan kata lain kepemimpinan adalah proses mempengaruhi orang lain, konsep yang demikian kelihatan sederhana, tetapi pada kenyataannya seringkali sangat kompleks.

Karena di dalam kepemimpinan menurut warga net hadir suatu proses memotivasi orang perorangan maupun kelompok mengarahkan kegiatan pada target dan sasaran mempengaruhi tugas tugas yang berhubungan dengan kegiatan antar kelompok masyarakat yang dipimpin.

Raja Paat (62), tokoh masyarakat Natuna dan salah seorang sosok zuriat keturunan dari Raja haji fisabililah Pulau Penyengat ini yang bermukim di Ranai Natuna ini membeberkan kriteria-kriteria sosok pemimpin Natuna ke depan. Dia melihat perkembangan Natuna saat ini, kriteria sosok pemimpin Natuna 2020 kedepan adalah, pemimpin yang mampu mewujudkan harapan anak Melayu untuk lebih baik kedepan.

Baca Juga :  Mark Low: Warga Singapura Sudah Rindu ke Kepri

Raja Paat berpandangan, mencari calon pemimpin yang akan mengemban amanah rakyat itu tidak cukup hanya dengan melihat faktor lahiriah semata tanpa secara jeli dan sungguh-sungguh memerhatikan hasil kerja yang bersangkutan terkait persoalan kesejahteraan khalayak ramai dan masalah sosial lainnya.

“Bayangkan saja, kini udah 20 tahun kabupaten Natuna untuk mengurus air bersih saja tidak beres. Satu pabrik saja kita belum lihat ada di sini,” ujarnya, Rabu di Ranai (10/7/2019).

Lebih lanjut dia mengatakan, masyarakat awam melihat sosok pemimpin dengan amat sederhana, mereka mudah jatuh hati pada sosok-sosok yang kerap ditampilkan positif baik yang sengaja ditampilkan media massa maupun yang dikemas dengan maksud kampanye oleh sang calon yang akan dipilih tersebut.

“Natuna udah cukup dewasa dari sebuah kabupaten pemekaran, temukanlah pemimpin yang benar benar tulus dan iklas mememiliki komitment baik untuk natuna yang kita cintai ini,” ujarnya.

Raja Paat memandang, Pulau Tujuh Kuat Indonesia Insya Allah Kuat, bukan berarti adanya unsur unsur politik kalimat ini. Artinya ketika ini terbentuk menjadi sebuah provinsi agar negara tetangga ikut segan karena pulau sejak dulu dikenal dengan sebutan 7 Island berdekatan dengan Alki 1 Pelayaran Internasional sesuai IMO ( Internasional Marine Organistation) dan Unclos 82.

Baca Juga :  11 Dokter di Kepri Dapat Penghargaan Dari BNPB RI

“Kita butuh pemimimpin yang bisa membawa Pulau Tujuh bisa menjadi propinsi maritim artinya Pulau Tujuh kuat, Indonesia kuat,” katanya.

Saat ditanya mengenai sosok Candra Ibrahim, Raja Paat mengatakan sosok ini belum dikenal publik Natuna. Dia (Candra Ibtahim) belum ada jasa di kampung ini. Namun tentu masyarakat Natuna tetap membuka peluang untuk menarik simpatik masyarakat.

“Tidak ada salahnya mencoba, semua ini tergantung pada masyarakat pemilih Natuna,” katanya.

Sementara itu, Tokoh Sosial Masyarakat Natuna, Aripin (38) berpandangan atas kretiria sosok pemimpin Natuna 2020.

Ada sembilan poin yang ditulis Aripin dan disebarluaskan ke media sosial di Group Berita Natuna.

“Pertama calon pemimpin itu tidak punya masalah masalalu dengan hukum. Kedua dia tidak bermain/mengatur proyek. Ketiga pemimpin itu berani membuat kebijakan yang pro masyarakat. Keempat berani transparan mengenai anggaran, Kelima pemimpin Itu adil dalam menganggarkan anggaran untuk setiap kecamatan. Keenam tidak mementingkan individu, partai dan timses. Ketujuh, dia yang memberi jabatan sesuai dengan kepangkatan, ilmu dan pendidikan. Kedelapan tidak korupsi dan terakhir calon pemimpin itu tidak mempunyai istri siri kalaupun ada/mau harus sah secara agama dan negara, “Tulis Aripin dalam status media sosial Group Berita Natuna.

Baca Juga :  Isdianto: PSBB Perlu Dilakukan, Hanya Saja Masih Dikoordinasikan

Sementara Riky Rinovsky, (36) Pemuda Natuna dan juga pengiat aktif media sosial di Natuna berpandangan berbeda melihat kriteria pemimpin Natuna yang akan datang.

Dia mengatakan sosok calon Bupati dan Wakil Bupati Itu adalah mereka yang selalu dapat membuat semua permasalahan yang rumit menjadi sederhana sehingga akar permasalahan dapat diidentifikasi dengan mudah dan dicarikan solusinya,”terang Riky Rinovsky.

Dengan kata lain sambung Riky Rinovsky, seorang pemimpin tidak boleh melihat permasalahan secara parsial, tetapi harus melihat dari sisi organisasi yang lebih besar, yaitu secara keseluruhan sehingga keputusan-keputusan yang diambil bukanlah keputusan jangka pendek pada tataran operasional tetapi lebih kepada keputusan jangka panjang yang bersifat strategis dan menguntungkan masyarakat.

“Bakal Calon Bupati itu adalah pemimpin yang melayani bukan dilayani,” pungkas Riky.(BK/R)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here