Beranda Kepri Tanjungpinang Rida K Liamsi dan Ramon Damora, dari Kepri Jadi Pengurus PWI Pusat

Rida K Liamsi dan Ramon Damora, dari Kepri Jadi Pengurus PWI Pusat

0
Pengurus PWI pusat foto bersama usai pengumuman pengurus baru, Rabu (30/10/2018) di Jakarta.

beritakepri.id, JAKARTA — Ketua PWI Kepri Ramon Damora duduk dalam kepengurusan PWI Pusat Periode 2018 – 2023 di Departemen Seni dan Kebudayaan. Selain Ramon, ada juga nama Rida K Liamsi yang ditunjuk sebagai Penasehat. Kepengrusan PWI yang baru ini ditetapkan di Jakarta 12 Oktober 2018 oleh Ketua Umum/Formatur, Atal S Depari serta Margiono dan Ilham Bintang sebagai anggota.

PWI memiliki visi baru di bawah kepemimpinan Atal S Depari yang terpilih pada Kongres XXIV PWI di Solo, 27-30 September 2018. Atal menggantikan Margiono yang telah memimpin PWI selama dua periode berturut-turut, 2008-2013 dan 2013-2018.

Selain Ketua Umum, Kongres juga memilih Ketua Dewan Kehormatan Ilham Bintang. Selanjutnya Ilham dan Margiono dipilih untuk mendampingi Atal S Depari bertindak sebagai anggota tim formatur, yang kemudian menyusun kepengurusan PWI Pusat Periode 2018-2023 yang diumumkan Rabu (31/10/2018) di Gedung Dewan Pers.

Visi baru itu ialah PWI organisasi profesional dan bermartabat di era transformasi lanskap media dengan spirit kebangsaan, kebebasan, dan kreativitas digital.

Menurut Atal, visi tersebut dijadikan arah dan pedoman bagi lima misi PWI yang ada, yakni program pendidikan berbasis teknologi digital; Perbaikan manajemen dan administrasi berbasis teknologi digital; Gerakan nasional wartawan masuk kampus; Meningkatkan peran pengurus pusat untuk proaktif dalam penyelesaian masalah di daerah; dan PWI sebagai inisiator dan stakeholder perumusan regulasi media baru.

Dengan jumlah anggota PWI seluruh Indonesia pada saat ini sekitar 15.000 orang, sebanyak 9.480 sudah memiliki kompetensi wartawan berbagai jenjang. 3000 di antaranya sudah tersentuh pendidikan profesi , baik melalui safari jurnalistik, pra UKW, Sekolah Jurnalisme Indonesia (SJI), dan lainnya.

UKW dan SJI diakui telah berjalan dengan baik, akan tetapi faktanya belum memenuhi harapan bagi semua wartawan anggota PWI.

“Masih banyak anggota PWI yang belum tersentuh pendidikan profesi wartawan yang standar. Sebagian besar melewati proses “learning by doing,” ujar Atal S. Depari.

Untuk itu, program dan strategi kepemimpinan Atal adalah peningkatan SDM melalui program pendidikan dan pelatihan jurnalistik dan non-jurnalistik, berbasis digital.

Selain itu pemanfaatan penggunaan teknologi digital akan dimaksimalkan untuk pendataan anggota dan kegiatan organisasi. Dengan “PWI Apps”, diharapkan PWI kedepan akan berada dalam genggaman. Atau dengan kata lain semua urusan PWI bisa diselesaikan melalui telpon pintar yang ada dalam genggaman

Guna memperlancar urusan pusat dan daerah, akan difasilitasi dengan platform PWI Command Area, artinya seluruh administrasi dan manajemen dan informasi daerah dapat dipantau melalui satu sistem.

Berikutnya Program Gerakan Wartawan Masuk Kampus (Journalist Goes to Campus), Menjadi Inisiator dan Stakeholder Perumusan Media Baru. Disadari bahwa revolusi digital telah melahirkan fenomena media baru : media sosial, mesin pencari e-commerce, dll. perkembangan media baru telah menimbulkan ancaman terhadap media konvensional atau media mainstream. Selain itu juga menimbulkan masalah baru seperti epedemi hoax. Oleh karena itu perlu regulasi-regulasi baru untuk menyelamatkan institusi jurnalistik dan ruang publik yang beradab.(BK)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here