Ditulis oleh : Syaiful, SE
Teropong Pilkada Kepri 2024
PEMILIHAN kepada daerah serentak sejogyanya dilaksanakan pada 2024, namun calon-calon kepala daerah kian santer dibicarakan khalayak, baik di sosmed, kedai kopi, maupun tempat lainnya.
Sejumlah nama diembuskan akan ikut kontestasi Pilkada nantinya. Terkhusus di Provinsi Kepulauan Riau, sejumlah nama mulai bermunculan jadi perbincangan publik yang akan maju sebagai calon gubernur dan wakil gubernur nantinya. Ada beberapa nama yang muncul seperti incumben H.Ansar Ahmad, HM.RUDI (saat ini Wali Kota Batam, Datok H.Huzrin Hood (tokoh sentral BP3KR), H. Aunur Rofik (Bupati Karimun), H. Amsakar Achmad (Wakil Wali Kota Batam), H. Abdul Haris (Bupati Anambas), dan H. Ria Saptarika (Anggota DPD -RI).
Penulis coba membuat sebuah ilustrasi pasangan calon yang saat ini lagi viral dibicarakan masyarakat Kepulauan Riau, yaitu RUH Kepri = Rudi – Huzrin untuk Kepri. Namun sebelumnya penulis coba menjabarkan sosok masing-masing dari sepengetahuan penulis.
HMR (H. Muhammad Rudi) adalah seorang putra Kepri yang lahir di Tanjungpinang, 20 Oktober 1963.
Beliau awal berkarier menjadi seorang anggota Kepolisian Republik Indonesia yang bertugas di Batam dengan jabatan terakhir sebagai Kepala Samsat Kota Batam.
Pada tahun 2004 HMR mengundurkan diri sebagai anggota Polri (pensiun muda) dan aktif sebagai pengusaha. Beliau terbilanf sukses sebagai enterpreneur di bidang tersebut.
Pada Tahun 2009 ketua alumni SMANSA Tanjungpinang tersebut melanjutkan karirnya sebagai Anggota DPRD Batam pada 2009-2010. Karier politik HMR kian mentereng hingga terpilih sebagai Wakil Wali Kota Batam periode 2011-2016, berpasangan dengan H.Dahlan sebagai Wali Kota. Usai lima tahun menjabat, ia memutuskan maju dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Batam sebagai Wali Kota dan terpilih untuk periode 2011-2016 bersama Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad.
Pasangan ini pun kembali melenggang di periode kedua. Dan, pada periode kedua ini juga HMR mendapat amanah istimewa dari Presiden RI, Joko Widodo, untuk merangkap sebagai Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam, tepatnya terhitung sejak 2019 hingga sekarang.
Semenjak tampuk pimpinan Batam dipegang HMR, wajah Batam terlihat bersinar. Hari demi hari, Batam tampak sesalu bersolek.
HMR mampu mengubah wajah Kota Batam dengan membangun infrastruktur jalan dan fasilitas umum. Bahkan, semula Batam dihadapi dengan masalah kemacetan, kini relatif sudah lancar. Tak hanya untuk mengurai kemacetan, jalan yang sudah dibangun pun menjadi akses perekonomian di Batam.
HMR dapat menjalin teamwork yang solid dengan pasangannya saat memimpin dan tidak terdengar adanya suatu perselihan antara wali kota dan wakil selama menjabat
PEMIMPIN YANG SUDAH TERUJI
Semua pembangunan yang dilakukan HMR itu bukan tanpa hambatan. Pandemi Covid-19 menyerang namun tak menghentikan semangat Beliau untuk terus membangun. Batam tetap berbenah dan gencar membangun di masa pandemi.
Sementara jika kita bandingkan dengan daerah lain sering kita baca di media statement kepala daerah yang beralasan musibah Covid -19 jadi penyebab terhentinya pembangunan.
Pada tahun 1993, saya sudah sering mondar-mandir Batam – Tanjungpinang, kemudian pernah menetap di Batam selama 5 tahun. Sehingga, perkembangan Kota Batam dari tahun ke tahun dapat saya lihat dengan kasat mata.
Pada tahun-tahun sebelumnya memang Batam terus membangun di bawah kepemimpinan Bapak Ismeth Abdullah, Datok Nyat Kadir, H. Ahmad Dahlan, Mustafa Wijaya dan yang lainnya, namun belum sedasyat seperti sekarang ini.
Insfrastruktur jalan raya yang begitu lebar di seantero pelosok Batam, tempat – tempat yang dulunya kumuh sekarang sudah bersih, taman- taman kota yg menarik dan cantik , fly over dan destinasi – destinasi wisata baik yang dibangun oleh pihak swasta maupun pemerintah Kota Batam sendiri, kian menjamur. Jika beberapa bulan tidak berkunjung ke Batam terkadang kita jadi lupa daerah – daerah yang dulunya kita kenal.
Terus terang, pengalaman pribadi saya sendiri ketika suatu hari hendak ke Jembatan Barelang sempat mutar – mutar cari persimpangan menuju kesana. Sebab, semula saya berpatokan pada para pedagang/kios-kios loak pinggir jalan yang menjamur, tapi sekarang persimpangan tersebut bersih dan indah. Adanya jalan lingkar/bundaran cukup efektif mengatasi kemacetan tanpa trafik light. Begitu juga di wilayah lainnya seperti Pelita, Batu Aji, Batam Centre, perubahannya terasa begitu drastis.
Andai saja aturan kepala daerah bisa memimpin 4 periode dan HMR bisa memimpin Batam dua periode kedepan lagi, sepertinya Batam bisa menandingi negara tetangga Singapura. Atau, jika Beliau berkesempatan/mendapatkan amanah sebagai Gubernur Kepulauan Riau tentu ada peluang besar mensupport pembangunan di Kota Batam. Semua itu terpulang kepada masyarakat Kepri sebagai pemilik suara, penentu pemimpin Kepri pada Pilkada 2024 yang akan datang.
DATOK H HUZRIN HOOD
H. Huzrin Hood, S.H, M.H., M.Pd.I. yang familiar dengan sebutan Dato’ Huzrin (lahir 27 Oktober 1954), adalah mantan Bupati Kepulauan Riau (Bintan) periode 2001—2003. Sebelumnya Huzrin Hood pernah menjabat sebagai Ketua DPRD Kabupaten Kepulauan Riau periode 1999—2001.
Datok Huzrin Hood merupakan tokoh sentral terbentuknya Provinsi Kepulauan Riau. Dengan begitu banyak pengorbanan lahir bathin yang dilakukan Beliau bersama para tokoh dan pejuang BP3KR lainnya sehingga terwujudnya Kabupaten Kepulauan Riau menjadi sebuah Provinsi.
Dari dasar itu penulis mengatakan Datok Huzrin Hood adalah Ruhnya Provinsi Kepulauan Riau. Rasanya belum afdhol jika sang tokoh sentral tersebut jika belum menjabat sebagai pucuk pimpinan di Provinsi Kepri ini. Selayaknya jabatan tersebut beliau emban, agar cita-cita Provinsi Kepri dapat terwujud/terealisasi .
RUH KEPRI
Rudi – Huzrin jika pasangan ini terwujud dan maju pada Pilkada Kepri 2024, maka dapat dikatakan bahwa kedua tokoh ini merupakan pasangan yang berkualitas, saling melengkapi, serasi, dan cemistri. Simbiosis mutual.
Karakter HMR yang terbilang sebagai pemimpin visioner yang tak kenal lelah membangun negeri dengan perhitungan matang dan terukur. Sementara Huzrin seorang tokoh central yang kharismatik memahami khasanah budaya dan agama tentunya suatu sinergitas yang dapat membawa Provinsi Kepri lebih bermartabat dan beraklak.
PELUANG MERAUP SUARA
Saat ini bisa dikatakan pak HMR cukup kuat di Kota Batam, namun belum mengakar di daerah lainnya seperti Tanjungpinang, Anambas, Natuna, Bintan, Karimun,vdan Lingga. Sementara Huzrin Hood cukup dikenal dan disegani di wilayah pelosok pulau-pulau di Kepri. Terlepas adanya like n dislike, namun simpatisan/kans Beliau tidak kurang 30% persen dari masyarakat Kepri saat ini. Maja, jika digabungkan suara tokoh ini bisa diprediksi perolehan suara 65%.
Sewaktu jelang Pilkada 2020, saya pernah keliling-keliling kampung di beberapa pulau yang ada di Natuna, Anambas, Lingga, Bintan, Karimun saat diskusi dan ngobrol dengan masyarakat di sana malah menanyakan Huzrin maju tak sebagai calon Gubernur.
Nah inilah saatnya tokoh central tersebut maju dan menjawab pertanyaan/keinginan masyarakat tersebut. Artinya peluang besar meraup suara daerah perkotaan dan perdesaan dapat diraih jika HMR dan Huzrin Hood berpasangan pada Pilkada Kepri 2024 mendatang.
Wassalam
Salam hormat