Beranda Kepri Tanjungpinang Syahrul Lepas Peserta Lomba Lari 10K

Syahrul Lepas Peserta Lomba Lari 10K

0
Walikota Tanjungpinang H Syahrul melepaskan peserta Lomba Lari Meraton 10 Kilo di Gedung Gonggong, Tepilaut.

Jumlah peserta Lomba Lari Maraton 10 Kilometer (10K) yang digelar Pemko Tanjungpinang melalui Dinas Kepemuda dan Olahraga (Dispora) Minggu (21/7) membeludak. Star dan finis di depan Gedung Gonggong Tepilaut.

Awalnya, target panitia sekitar 500 peserta saja. Namun, peserta yang datang lebih dari 600 orang. Meski demikian, kegiatan berlangsung sukses. Peserta dilepas Walikota Tanjungpinang, H Syahrul didampingi Ketua PKK Tanjungpinang Juariah Syahrul dan Kadispora Tanjungpinang Djasman.

Hadir juga sejumlah Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemko lainnya. Melihat banyaknya peserta yang hadir, Syahrul bangga karena sebagian yang datang berasal Tanjungpinang dan daerah sekitarnya seperti Batam dan lainnya.

Kegiatan itu sekaligus memperkenalkan sejumlah kawasan wisata Tanjungpinang. Ke depannya, kegiatan tersebut bisa menjadi wisata olahraga (sport tourism).

Baca Juga :  Diperkirakan Inflasi Tanjungpinang pada Juni 2020 Akan Tetap Terkendali

Diharapkan Lomba Lari Maraton 10 K makin dikenal masyarakat luar daerah. Rute maraton tersebut sengaja melewati kawasan Kota Lama dan Tepilaut. Sehingga peserta dari luar Tanjungpinang bisa menikmati keindahan kota ini. Kegiatan ini juga untuk membiasakan masyarakat agar rutin berolahraga.

Menurutnya, olahraga salah satu kegiatan yang bisa menjaga kesehatan tubuh selain bugar dan fit. Peserta dilepas di Pelataran Gedung Gonggong Tepilaut.

Ratusan peserta dari kalangan masyarakat umum, pelajar, dan atlet luar daerah sejak pagi sudah siap-siap di garis start. Syahrul mengatakan, Lomba Lari Maraton 10 K yang kedua kalinya ini menjadi wisata olahraga baru di Kota Tanjungpinang. Kegiatan ini memperoleh respon yang positif dari banyak kalangan.

Harapan juga bisa memacu kalangan muda untuk berprestasi di bidang olahraga. Pelajar yang ikut lomba itu bisa melihat sejauh mana kemampuannya, sehingga ke depan bisa terus dilatih.

Baca Juga :  Lawan Terorisme dengan Penguatan Kearifan Lokal

Djasman mengatakan, sejak Lomba Lari Marathon 10 K diadakan tahun 2017 lalu hingga tahun ini, pesertanya terus membeludak. Tahun 2018 tidak diadakan karena fokus kepada kegiatan Porprov di Tanjungpinang saat itu.

”Pesertanya membeludak. Jauh melebihi target kita. Alhamdulillah, antusias peserta tinggi,” jelasnya seraya menambahkan peserta terdiri dari kategori putra dan putri.

Menurutnya, kegiatan ini sudah menjadi life style dan tren yang digandrungi oleh masyarakat perkotaan. Lomba lari kolaborasi olahraga dan wisata ini berpotensi menjadi daya tarik yang diharapkan bisa dilaksanakan rutin setiap tahun. Bagi 250 pendaftar pertama, mereka memberikan kaos secara gratis.

Baca Juga :  Jangan Ada Kompromi untuk Korupsi

Panitia juga menyediakan 200 medali kepada 200 peserta finisher dan total hadiah puluhan juta. Adapun rutenya dimulai dari Gedung Gonggong dan diakhiri di lokasi yang sama.

Para peserta berkumpul di titik star, bergerak ke arah Hotel Sadap, Kantor Perpustakaan dan Arsip, Tugu Pensil, Jalan Sumatera, Tugu Pahlawan, Jalan Soekarno Hatta, Tugu Pemuda. Di lokasi ini, panitia menyediakan water station.

Kemudian dilanjutkan ke Jalan Wiratno, melintas di depan Mal Ramayana, Basuki Rahmat, Bundaran Kantor Bappelitbang yang disediakan water station. Dilanjutkan arah berseberangan Basuki Rahmat, Wiratno, Lantamal IV, Teluk Keriting dan tersedia water station. Dilanjutkan ke Tugu Pensil, Kantor Perpustakaan dan Arsip dan berakhir di Gedung Gonggong Tepilaut.***

Narasi & Foto : Istimewa

[supsystic-gallery id=29 position=center]

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here