

beritakepri.id, BINTAN – Rapat perdana tim percepatan penurunan stunting Kabupaten Bntan, rapat diikuti camat dan lurah se-Kabupaten Bintan, penyuluh dan petugas lapangan se-Bintan. Rapat dilaksanakan secara virtual di ruang rapat lantai dasar Kantor Bapelitbang Selasa (25/1/2022).
Sesuai dengan Perpres nomor 72 tahun 2021 tentang rencana aksi nasional percepatan penurunan angka stanting indodnesia tahun 2021-2024
Pemerintah kabupaten bintan melalui Bapelitbang kabupaten bintan Sebagai landing sektor membentuk satgas TPPS (Tim Percepatan Penurunan Stunting) Tugas TPPS mengkoordinasikan mensinergikan dan mengevaluasi penyelenggaraan percepatan penurunan stunting melibatkan lintas sektor pada tingkat kabupaten bintan.
Ketua Tim Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting (KP2S) yang juga selaku sekretaris Bapelitbang Didi Kurniadi menjelas rapat ini mengarahkan tupoksi tugas lintas sektor guna mengintervensi percepatan penurunan stunting berbasis Data. Melaksanakan pengolahan dan pengumpulan data dari OPD dilingkunan kabupaten bintandan lintas sektor.
“Kita bersama lintas sektor OPD akan melakukan kegiatan dan program untuk intervensi percepatan penurunan stunting mari kita membumikan percepatan penurunan stunting,” ujarnya.
“Rapat awal ini untuk dapat memberikan gambaran dan pemahaman untuk kita semua untuk penajaman program mengintervensi percepatan penurunan stunting dikabupaten bintan, setelah ini kita melakukan pengumpulan data untuk melihat peta lokasi target stunting,” tambahnya.
Hasil evaluasi kinerja digunakan sebagai dasar perencanaan, penajaman program kegiatan baik intervensi gizi sensitif maupun intervensi gizi spesifik yang mendukung peningkatan kualitas gizi dan kesehatan pada usia remaja, ibu hamil, akses air minum layak, sanitasi layak, Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), akses pangan bergizi, ketahan pangan serta Perlindungan Sosial jaminan Kesehatan (JKN), Program Keluarga Harapan (PKH) dan Penerima BNPT dan juga perilaku hidup bersih dan sehat.
Ka LP3M (Lembaga Pengembangan Lembelajaran dan Penjaminan Mutu) UMRAH Hengki Irawan mengatakan, stunting pada anak terjadi penyakit pada mulut. Sehingga anak susah mengonsumsi makanan bergizi.
“Faktor lingkungan dan kebiasaan hidup sehat harus kita kampanyekan lagi, inovasi kita dalam pengolahan makan bergizi, faktor lingkungan sangat utama, makanan bergizi tidak harus mahal sederhana yang penting bergizi mari kita kampanyekan makanan bergizi sehat dan enak dan tidak harus mahal,” tegasnya
Pada rapat awal ini juga dihadir lintas sektor OPD di kabupaten Bintan, Perguruan Tinggi Stisipol Rajahaji, UMRAH, STAIN, Dinas Kesehatan DP3KB bintan, Dinas pendidikan dan perwakilan OPD dilingkungan kabupaten Bintan. (Chalima)