Beranda Berita Utama Wiku Adisasmito: Masyarakat Seperti Menggali Kuburnya Sendiri

Wiku Adisasmito: Masyarakat Seperti Menggali Kuburnya Sendiri

0
Juru Bicara Pemerintah dalam penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito

beritakepri.id, JAKARTA – Seperti diketahui jumlah kasus aktif Covid-19 secara nasional terus mengalami peningkatan drastis dalam beberapa bulan terakhir.

Peningkatan yang signifikan menjadi bukti bahwa masyarakat masih sangat lalai, hal tersebut sangat membahayakan diri masyarakat itu sendiri dan orng lain.

” Dengan meningkatnya jumlah yang terkena covid, menjadi bukti masyarakat masih ceroboh. Jika keadaan ini terus berlangsung, ini kondisinya seperti masyarakat menggali kuburnya sendiri,” ucap Juru Bicara Pemerintah dalam penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito, dalam konferensi persnya di Jakarta beberapa waktu lalu.

Gambaran memburuknya kasus Covid-19 di Tanah Air. Berawal pada periode Maret hingga Juli 2020, kasus aktif Covid-19 meningkat dari 1.107 menjadi 37.342 kasus.

Baca Juga :  Panglima Awang, Orang Melayu Pengeliling Dunia Pertama?

Penigkatan ini membutuhkan waktu empat bulan. Peningkatan kasus aktif tersebut juga diikuti dengan kenaikan testing Covid-19 hingga 50 persen.

Pada periode tersebut, peningkatan kasus dibarengi dengan libur panjang Idul Fitri pada tanggal 22 sampai 25 Mei 2020.
Kemudian, pada bulan Agustus hingga Oktober 2020, kasus aktif meningkat dari 39.354 menjadi 66.578 kasus hanya dalam waktu dua bulan.

Selama periode tersebut, testing Covid-19 meningkat 40 persen. Daerah yang tidak patuh protokol kesehatan juga meningkat dari 28,57 persen menjadi 37,2 persen.

“Pada periode ini terjadi event libur panjang 17, 20 hingga 23 Agustus 2020,” ujar Wiku.
Kenaikan tertinggi dan dalam waktu yang tersingkat terjadi pada November hingga Desember 2020. Pada periode ini, kasus aktif meningkat dua kali lipat dari 54.804 menjadi 103.239 kasus hanya dalam waktu satu bulan.

Baca Juga :  3.476.400 Dosis Vaksin COVID-19 AstraZeneca Tiba di Tanah Air

Hal ini dibarengi dengan peningkatan testing Covid-19 sebesar 30 persen. Sedangkan persentase daerah yang tidak patuh protokol kesehatan meningkat 48,01 persen.

Pada periode tersebut, terjadi libur panjang 28 Oktober hingga 1 November 2020.
“Dapat disimpulkan bahwa dalam setiap kenaikan kasus aktif selalu diiringi oleh kenaikan persen daerah yang tidak patuh protokol kesehatan dan selalu berawal dari event libur panjang,” jelasnya,

” Meskipun testing Covid-19 meningkat, angka kasus aktif seharusnya terus menurun. Namun, yang terjadi justru sebaliknya,” ungkapnya.

Baca Juga :  Serahkan Seragam Sekolah Gratis

Harapanya, masyarakat belajar dari peristiwa ini. Ia mengimbau seluruh pihak untuk terus menerapkan protokol kesehatan 3M yakni memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak.

Protokol kesehatan yang ketat harus diterapkan di mana saja, termasuk selama masa libur Natal dan tahun baru ini.

“Mari kita menjadi kelompok masyarakat yang berperan dalam menyelamatkan diri sendiri dan orang terdekat yang kita cintai dengan memilih untuk tidak bepergian dan menghindari kerumunan,” tutupnya. ( cha )

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here