Beranda Advertorial Dipimpin Irwanto, Imigrasi Kelas I Tanjungpinang Menuju WBK dan WBBM

Dipimpin Irwanto, Imigrasi Kelas I Tanjungpinang Menuju WBK dan WBBM

0
Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Tanjungpinang, Irwanto Suhaili.

Bak kata orang Melayu, tak banyak kesah. Itulah kesan yang paling mudah ditangkap dari seorang Irwanto Suhaili, Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Tanjungpinang, Kepulauan Riau. Visioner, realistis, terbuka, bersahabat. Bapak, abang atau bahkan rekan bagi siapa saja. Dia bisa dikritik dan mengkritik, memerintah dan diajak. Juga bisa marah dan bercanda.

Penampilan Kantor Imigrasi Kelas I Tanjungpinang terasa berubah sejak awal tahun 2020. Secara kasat mata, bangunan yang berada di Jalan Ahmad Yani No.31 itu terlihat lebih berseri. Tentu dibandingkan dari yang sebelumnya. Cat baru terlihat menghiasi seluruh bangunan. Mengesankan kantor tersebut semakin berwibawa ditambah pepohonan rindang dengan rumput tertata rapi.

Bukan hanya di bagian luar. Bagian dalam kantor pun sudah semakin ‘friendly service’ dan transparan. Setidaknya begitulah pengakuan beberapa pengunjung yang melakukan pengurusan layanan dokumen keimigrasian. Pembuatan paspor sistem on line dilengkapi fasilitas nyaman bagi semua lapisan masyarakat mulai dirasakan manfaatnya. Ruang tunggu misalnya dilengkapi untuk para lansia, ibu menyusui, penyandang disabilitas, bahkan ada ruang bermain untuk anak-anak.

Bersama Plt. Gubernur Kepri, Isdianto dalam suatu kegiatan.

Berbagai perubahan itu terasa betul ketika Kantor Imigrasi Kelas I Tanjungpinang dinakhodai Irwanto Suhaili yang secara resmi dilantik pada Selasa, 7 Januari 2020. Sepekan berikutnya, setelah dilakukan serah terima jabatan, tak lengah ia melakukan pembenahan.

Dimulai dari penataan ulang kantor dan ruang pelayanan dalam rangka pembangunan zona integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM). Bersama seluruh pegawai imigrasi, Irwanto tak hanya memimpin dan sekedar memberi perintah. Ia turun langsung ikut membenahi semua sudut ruangan mulai dari tata letak papan informasi di ruang pelayanan, kebersihan kaca ruangan, pembenahan fasilitas parkir hingga kerapian pekarangan dan tanda petunjuk arah.

Bersama rekan berbagai isntansi dalam sebuah acara di Kantor Imigrasi Kelas I Tanjungpinang.

Pembenahan ini dilakukan agar Informasi tentang fasilitas yang tersedia di kantor Imigrasi Tanjungpinang seperti ruang menyusui, ruang bermain anak, tempat fotocopy, pembayaran paspor di Kantor Pos, toilet disabilitas dan layanan pengaduan dapat dibaca secara jelas masyarakat yang datang.

Pembenahan tata letak ini berpedoman dengan prinsip layanan publik yang mudah, ringkas dan jelas.

“Selain mempermudah pelayanan, juga memberikan rasa nyaman dan aman bagi pemohon. Kita juga menerapkan Tegur, Sapa, Senyum dan Salam,” kata Irwanto.

Sesekali, Irwanto turun langsung melayani masyarakat. Dia menyapa, bertanya dan menanggapi keluhan, lalu melakukan perbaikan bersama jajarannya.

“Selain mempermudah pelayanan, kita juga harus memberikan rasa nyaman dan aman bagi masyarakat. Kita sudah lakukan penataan beberapa ruangan baik di dalam maupun di luar, sehingga menjadikan pihak pengunjung dan pemohon merasa nyaman dan tenang dalam pengurusan,” terangnya.

Dalam rangka peningkatan pelayanan publik yang bebas korupsi, Irwanto menerapkan pengawasan melekat sehingga memangkas terjadi percaloan dalam pembuatan paspor. Dia sedang menjajaki kerjasama dengan perbankan agar dapat membuka counter sehingga memudahkan masyarakat membayar biaya paspor.

“Bukan saja menjalankan tupoksi dan program yang ada, tetapi juga wajib memberikan kenyamanan dalam pelayanan,” tegasnya.

Diamanahkan memimpin Kantor Imigrasi kelas I Tanjungpinang, bagi Irwanto merupakan kesempatan untuk membuktikan kemampuan yang ia miliki. Dia bertekad untuk selalu memberi manfaat bagi sekitar. Oleh karenanya setiap hari tak henti memikirkan berbagai inovasi untuk mencapai apa yang jadi tujuan.

Memberikan pelayanan terbaik dan meninggalkan sesuatu untuk dikenang selalu menjadi harapan. Sebab selain tuntutan tugas, ada tanggungjawab lebih besar baginya terhadap daerah ini.

Prinsip memberi manfaat dimanapun berada juga menjadi landasan Irwanto menjalani peran. Itulah kenapa dimanapun ditempatkan, dia selalu memberi warna tersendiri. Kehadirannya mampu mencerahkan dan membuat suasana lebih bergairah.

“Prinsip saya, selagi kita diberi kesempatan, berbuatlah terbaik apa yang kita bisa. Keluarkan semua kemampuan. Jangan ragu. Sebab ketika kesempatan tersebut sudah habis, maka tak ada lagi arti kemampuan yang kita miliki. Tak bisa lagi membuktikan bahwa kita mampu. Jadi, selagi diberi kesempatan, berbuatlah yang terbaik,” ujarnya.

Pemimpin, kata Irwanto, haruslah menjadi rule model. Sebab pertanggungjawabannya bukan semata kepada pimpinan atau atasan. Juga kepada yang dipimpin, serta yang paling utama adalah kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. Dunia dan akhirat. Jadi harus amanah dan bertanggungjawab.

Gaya kepemimpinan Irwanto di Kantor Imigrasi Kelas I Tanjungpinang memang berbeda dari pendahulunya. Dia tak sekedar menjadi kepala, menjadi pemimpin atau hanya bisa memerintah anak buah. Semua pekerjaan di kantor bisa dilakukannya.

Misalnya ketika gotong royong, dia tak sungkan memegang alat kerja membersihkan rumput atau bahkan memotong pohon sekalipun. Di dalam ruangan, pekerjaan menyapu bisa juga dia lakukan. Baginya mengerjakan berbagai hal selain manajerial bukanlah hal sulit. Sebab semua proses tersebut sudah dilaluinya.

Lagipula, sebagai pemimpin, dia harus bisa memberi contoh serta bimbingan dan arahan kepada bawahan. Prinsipnya memang harus dimulai dari atas. Dari pimpinan. Dan untuk itu, Irwanto kerap memberi contoh.

Di lingkungan kantornya, sikap Irwanto mendapat respon positif segenap jajaran, mulai dari pegawai negeri sampai tenaga honorer. Hubungan yang dibangun bukan sekedar atasan dan bawahan. Irwanto bisa menjadi bapak, abang atau bahkan rekan. Dia bisa dikritik dan mengkritik, memerintah dan diajak. Juga bisa marah dan bercanda.

Meski demikian, tegas dalam memimpin adalah ciri utama Irwanto. Dia tak segan memberi teguran ataupun hukuman jika stafnya melanggar aturan kedisiplinan yang telah disepakati. Begitu juga sebaliknya jika ada yang berprestasi, akan dihargai dan mendapat reward.

Bak kata orang Melayu, Irwanto memang tak banyak kesah. Yang penting baginya adalah menjalankan amanah dalam kesempatan yang diberikan. Dan untuk itu, diperlukan kebersamaan. Di internal, Irwanto memahami benar kesuksesan yang diraih bukan semata peran seorang pimpinan.

“Atasan dan bawahan ibaratkan garis vertikal. Di mana atasan memiliki wewenang yang lebih tinggi dan memiliki kuasa untuk memerintah apapun kepada bawahannya. Namun jabatan bukanlah hal yang membatasi hubungan baik seorang pimpinan dengan bawahan,” ungkap Irwanto.***

Mereka Tentang Irwanto

Berproses dari bawah membuat Irwanto memahami betul lika-liku yang harus dibangun untuk mencapai tujuan lembaga yang dipimpinnya. Bawahan haruslah menjadi bagian penting untuk diperhatikan.

“Bawahan atau staf adalah faktor yang memberi peran besar bagi sukses atau tidaknya seorang pimpinan. Atau berhasil tidaknya sebuah lembaga, tergantung bagaimana kinerja semua mulai dari staf sampai ke level tertinggi. Jadi sangat penting menjaga keseimbangan ini dalam sebuah lembaga. Tak boleh dianggap remeh,” ungkap Irwanto.

Kuncinya, jelas Irwanto adalah kenyamanan. Jika ini sudah hadir ditengah suasana kerja, niscaya tujuan yang hendak dicapai akan cepat bisa direalisasikan. Pimpinan haruslah ramah dan mau membantu. Ketika ada yang mengalami kesulitan kerja, ulurkan tangan, bimbing mereka. Satu lagi, jangan terlalu membangun jarak karena ini akan membuat hubungan pimpinan dan bawahan menjadi renggang.

Seperti apa Irwanto dimata bawahan? Berikut pengakuan dua pegawai Imigrasi Kelas I Tanjungpinang, Wahyu Hidayat dan Musa Sarabati. Diturunkan dengan gaya bertutur bedasarkan wawancara Perisai dengan keduanya;

Wahyu Hidayat

Kesan pertama saya mengenal Pak Irwanto, beliau adalah sosok yang tegas. Rapi dan juga disiplin. Beliau juga suka dengan keindahan, kerapian, dan kebersihan. Sejak menjadi kepala disini, kantor jadi semakin rapi dan bersih. Hal-hal yang sebelumnya kurang diperhatikan beliau perbaiki.

Yang membuat saya nyaman dan suka adalah kalau misalnya kita ada pekerjaan, beliau tak sungkan ikut berbaur. Bersama-sama mengerjakan hingga selesai. Suka membantu kerjaan bawahan dalam hal apapun. Itu sering saya rasakan. Sehingga tidak membuat jarak dan kebersamaan benar-benar tercipta. Bekerja jadi lebih menyenangkan. Sepanjang masa tugas saya di kantor ini, baru kali ini jumpa pimpinan seperti Pak Irwanto.

Ini bukan sekadar pujian basa-basi antara bawahan dengan atasan. Betul, saya ceritakan apa yang saya rasakan. Mungkin pegawai yang lain juga merasakan demikian.

Musa Sarabati

Secara pribadi saya mengenal Pak Irwanto sudah lama. Dari dulu sampai sekarang nyaris tak ada sikap dan pembawaannya yang berubah. Dia selain menjadi atasan, juga bisa menjadi teman, abang dan sahabat. Tak pelit memberi tunjuk ajar kepada bawahan. Berbagi ilmu dan nasehat juga selalu.

Dia juga bisa dikritik dan menerima saran dari bawahan. Diajak bercanda pun bisa. Dia menciptakan lingkungan kerja yang nyaman dan inspiratif. Pak Irwanto pandai bikin suasana cair dengan selera humornya. Selalu menyediakan ruang diskusi terhadap suatu masalah. Komunikasi yang dia bangun terhadap pegawai di kantor sangat bagus. Bersikap adil dan tidak pilih kasih.

Jika ada pegawai berprestasi, dia tak pelit memberi pujian dan reward. Namun apabila ada yang melanggar aturan dan kedisiplinan di kantor, dia juga tak sungkan memberi hukuman agar jera dan tidak mengulang kesalahan yang sama.

Menurut saya dia adalah pemimpin yang baik. Bijaksana dan mengayomi. Susah dapat pimpinan macam beliau. Gaya kepemimpinannya tegas dan terukur. Selalu berpikir lebih maju, gigih, ulet, dan memiliki skill yang mumpuni dalam bekerja.

Satu hal lagi, fokus pada tujuan. Sebagaimana diketahui, Kantor Imigrasi Kelas I Tanjungpinang tengah giat membangun zona integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani. Pak Irwanto terus melakukan inovasi-inovasi pelayanan. Tidak hanya kedalam, komunikasi dan koordinasi beliau dengan pihak lain sangat bagus.

Saya yakin semasa kepemimpinan beliau ini, imigrasi Tanjungpinang semakin maju dan bermartabat. Sebab memang beliau berbeda dengan pemimpin yang lainnya.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here