beritakepri.id, TANJUNGPINANG — Selain sering melatih kemampuan kepemimpinan dan menggalakkan pelaksanaan pemahaman Test of English as a Foreign Language (TOEFL), Mahasiswa STAI MU Tanjungpinang jurusan Tadris Bahasa Inggris (TBI) gencar mendatangi objek-objek wisata di Kepri. Tujuannya, selain untuk memperlancar Bahasa Inggris, juga untuk memperkenalkan objek wisata kepada turis asing.
Kemarin, Sabtu (13/7) rombongan mahasiswa berkunjung ke Treasure Bay Bintan. Menurut Ketua Jurusan Tadris Bahasa Inggris STAI MU, Taufik Afdal M.Hum, mahasiswa TBI selain mendapatkan materi pelajaran kuliah di kampus juga dituntut untuk mengimplementasikan di luar, agar pengetahuan yang didapat cepat terasa manfaatnya bagi mahasiswa sendiri dan bagi lingkungan.
“Mahasiswa Jurusan Bahasa Inggris itu bukan hanya berpotensi menjadi guru Bahasa Inggris. Peluang kerjanya cukup banyak, tergantung dengan minat masing-masing mahasiswanya. Menguasai Bahasa Inggris itu sangat bermanfaat dan keren. Untuk mencari pekerjaan juga sangat mudah termasuk untuk berwiraswasta. Bisa juga bekerja di perhotelan atau kepariwisataan
juga sektor lain membutuhkan. Apalagi sumber daya manusia di sektor Pariwisata di Kepri masih minim hingga kita berupaya menumbuhkan kecintaan masyarakat untuk menyukai Bahasa Inggris karena kita berada di wilayah perbatasan yang objek wisatanya saat ini nomor urut 2 di Indonesia,” jelas Taufik.
Menurut Taufik, acara field trip Tadris Bahasa Inggris STAI MU ke objek wisata Treasure Bay, Lagoi ini digelar dalam rangka mengenal langsung dari praktisi di bidang pariwisata
karena ada salah satu mata kuliahnya English for Tourism.
“Dalam acara ini mahasiswa mengenali divisi-divisi apa yang ada di sektor pariwisata seperti Treasure Bay ini. Dan mahasiswa juga akan mengetahui skill apa saja yang dibutuhkan untuk bekerja di sektor pariwisata. Selain itu, jurusan bahasa Inggris STAI MU juga punya tanggungjawab untuk memajukan sektor pariwisata hingga ingin berkontribusi terhadap potensi Pariwisata. Itulah yang menjadi salah satu kurikulum di kampus disesuaikan dengan kebutuhan di dunia kerja agar lulusan jurusan bahasa Inggris STAI MU memiliki kompetensi yang cocok dengan kebutuhan industri pariwisata. Di Lagoi, para turis asing tampak antusias ngobrol dengan masing-masing mahasiswa yang menceritakan potensi-potensi wisata di Kepri ke setiap turis,” terang Taufik yang juga Sekretaris Himpunan Penerjemah Indonesia (HPI) wilayah Kota Tanjungpinang-Bintan ini.
Selain melatih Bahasa Inggris mahasiswa, upaya ini juga untuk membuat turis makin mengagumi Kepri bahwa Kepri punya banyak objek wisata unggulan dengan harapan mereka datang kembali atau menceritakan apa yang mereka sudah ketahui kepada saudara dan teman mereka di negaranya.
Di Treasure Bay, rombongan mahasiswa TBI STAI Mu ini disambut Asisten HRD Manager Treasure Bay, Jannatul Firdaus. Mahasiswa dan dosen STAI MU juga terkejut karena yang menyambut mereka adalah orang yang sangat mereka kenal.
“Jannatul Firdaus ini alumni STAI MU yang lulus tahun lalu. Ternyata dia memiliki posisi yang baik setelah lulus dari STAI MU. Ini membuktikan bahwa kualitas Jurusan Bahasa Inggris STAI MU Tanjungpinang dibutuhkan di banyak sektor industri. Termasuk di pariwisata,” kata Taufik.
Selain itu mereka juga melakukan pertemuan instensif dengan stakeholder pariwisata agar TBI terus menyesuaikan kurikulum di kampus sesuai dengan tuntutan di lapangan kerja sehingga lulusan TBI tidak mengalami masa tunggu untuk mendapatkan pekerjaan.
“Sejauh ini alumni TBI sudah memiliki basic skills and knowledge sesuai permintaan user. Dan ini terus kita upgrade,” imbuhnya.(BK/R)