beritakepri.id, LINGGA — Gubernur Kepri, Nurdin Basirun didampingi Bupati Lingga, Alias Wello membuka rapat koordinasi dan pengukuhan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) dan Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) triwulan I tingkat kabuapten, kecamatan dan kelurahan/desa se-Kabupaten Lingga, Senin (18/2).
Nurdin menyampaikan beberapa hal yang berkaitan dengan pembangunan nasional. Diantaranya masalah globalisasi, demokratisasi, penegakan hukum dan berita hoax.
“Di sini kita kesampingkan pangkat dan jabatan, tapi majukan persaudaraan dan anak beranak dalam menyikapi permasalahan ini,” ucap Nurdin.
Menurut Nurdin, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM), dan Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Kabupaten Lingga, sudah memiliki peraturan dan perundang-undangan secara nasional sebagai landasan untuk bergerak.
“Dengan adanya UU ini jadikan bijak bagi masyarakat Menuju Lingga Gemilang 2020, yang mana tanam erat jalin silaturahmi antar umat beragama,” ajak Nurdin.
Pemerintah menyadari, lanjut Nurdin, bahwa tanpa stabilitas akan mengganggu kerawanan. Gangguan-gangguan yang harus diatasi bersama-sama, maka perlu memasukkan tiga forum tersebut. Lebih lanjut tiga Forum ini merupakan kumpulan tokoh masyarakat yang menyadari bangsa ini perlu diselamatkan, dijaga dan dipelihara.
“Kita bersama-sama menjaga dan merangkul masyarakat untuk bersatu dengan membangun erat kebersamaan tanpa ada SARA dan hoax,” tambah Nurdin.
Gubernur juga berterima kasih kepada para tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat dan paguyuban yang telah berperan serta di dalam FKUB, FKDM dan FPK. Tiga organisasi ini, merupakan dinding awal atau pertahanan awal dalam meredam atau mengantisipasi setiap gejala bentuk kewaspadaan dini konflik masyarakat.
“Ini merupakan tugas dan tanggung jawab bersama di tengah masyarakat,” ungkap Nurdin.
Dengan semakin majunya Lingga di bawah kepemimpinan AWE-NIZAR, dan dengan adanya lumbung padi, diharapkan koordinasi masyarakat jaga keamanan dan pembangunan negeri Bunda Tanah Melayu.
“Masyarakat yang terdepan hendaknya peka terhadap faham-faham ancaman dan rapatkan barisan bersama dalam mengisi pembangunan,” kata Nurdin.
Dia juga berpesan, satukan hati satukan tekad dengan menjaga lima tiang pondasi dalam kehidupan. Yang menjadi pegang teguh dan bermasyarakat, martabat dan kejayaan.
“Mari kita berbekal idiologi pancasila dan rukun iman dan taqwa kita kepada Allah SWT. Dan jangan beda warna menjadi perpecahan bagi kita,” tutup Nurdin.
Sementara itu, Kepala Badan Kesbangpol Lingga, H Armia menyebutkan dalam kegiatan pengukuhan ini peserta berjumlah 1017 orang dengan yang hadir 940 orang. Dengan dasar ini pembentukan agar dapat menjaga keamanan, hambatan lainnya di lingkungan masyarakat dangan menyambut pesta demokrasi 17 april.
“Dengan jumlah begitu banyak ini, kita berharap kedepan dapat berjalan dengan bijaksana. Agar permasalahan sosial, budaya dan sara dapat diselesaikan dengan musyawarah dan bersatu. Dengan jumlah 7 kelurahan dan 57 desa yang jangkauannya berpulau-pulau, agar kedepan menjadi kosolidasi dan konsultasi bersama,” kata Armia.
Tampak hadir Anggota Dewan Provinsi Hanafi Ekra, Kapolres Lingga, Kepala Bakesbangpol Lamidi, Kadis Pendidikan M. Dali, Kadis Pemuda dan Olahraga Maifrizon, Kabiro Humas Protokol dan Penghubung Nilwan, Sekretaris BKKD H Aiyub beserta peserta dan tamu undangan.(BK/R)