Ansar dan Menteri Maliki Bahas Travel Bubble dan Digitalisasi
beritakepri.id, KARIMUN – Rencana Kepri melakukan reaktivasi pariwisata mendapat sambutan baik Singapura. Sambutan baik itu disampaikan saat Gubernur Kepri Ansar Ahmad melakukan video conference dengan Second Minister For Education & Foreign Affairs Singapura Dr. Mohammed Maliki bin Osman.
“Saya rasa ini adalah pencanangan (rencana, red) yang baik bagaimana kita boleh memulakan semula perjalanan antara rakyat Singapura ke Kepri khususnya dengan travel bubble,” kata Maliki Osman.
Sambutan itu sebagai reaksi atas pemaparan Gubernur Ansar saat melakukan vicon dari Rumah Dinas Bupati Karimun, Rabu (17/3) pagi. Saat itu Ansar memaparkan bahwa Kepri akan membuka destinasi wisata untuk Lagoi dan Nongsa Point Marina.
Dua kawasan wisata ini mempunyai akses ketat dengan pemukiman masyarakat umum. Sehingga sangat berpotensi untuk dimasukkan kawasan travel bubble dengan Singapura.
“Rencananya pada tanggal 21 April kita akan membuka Bintan Lagoi Resort dan Nongsa Point Marina untuk turis Singapura tentu dengan kontrol protokol kesehatan yang ketat,” kata Gubernur Ansar.
Menurut Ansar, sesuai perbincangan awal dengan Singapura Tourism Board, mereka meminta diskresi khusus untuk para turis. Karena itu pihaknya segera membahas ini dengan Pusat dalam hal ini dengan Kementrian Pariwisata.
Malah, langkah-langkah untuk pembukaan itu langsung dilakukan. Pada 20 April nanti, Pemprov Kepri akan memvaksinasi di kawasan wisata itu dulu. Semua pihak-pihak yang terkait dengan objek wisata, akan divaksin.
Termasuk soal diskresi khusus bahwa di Lagoi dan Nongsa nantinya mereka akan dicek dengan GeNose. Sementara bagi turis Singapura sebelum datang ke Lagoi dan Nongsa maka dilakukan tes PCR atau swab di Singapura. Juga nantinya saat tiba di Singapura dilakukan PCR lagi.
Bahkan pada program vaksinasi di Lagoi dan Nongsa, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno hadir. Di Kepri juga, Ansar dan Sandiaga Uno akan melakukan Rapat Koordinasi Terbatas untuk mensepakati apa yang harus dilakukan. Setelah itu baru kemudian proposal itu dikirimkan ke Singapura. Gubernur Ansar juga mengatakan pihaknya juga akan mengkomunikasikan hal ini dengan Duta Besar Indonesia di Singapura.
Menteri Maliki menyambut baik komunikasi antara pihaknya dengan Gubernur Ansar. Karena memang menurut mereka rakyat Singapura sudah menanti-nanti kapan mereka bisa berlibur lagi ke Batam dan Bintan. Namun Maliki menekankan lagi aspek keamanan kesehatan yang sangat penting baik bagi pelancong dari Singapura maupun dengan pekerja pariwisata yang ada di kawasan wisata tersebut.
Terkait dengan travel bubble, Maliki berpendapat bahwa bubble yang nanti akan diaplikasikan adalah suatu kawasan yang mana para pelancong dari Singapura hanya boleh untuk berwisata di kawasan dalam buble tersebut. Nantinya kawasan-kawasan bubble itulah yang harus dipastikan terjamin keamaanannya.
“Kalau kita boleh pikirkan bagaimana dari segi permulaan pelancong Singapura langsung keluar dari Singapura maka dilakukan PCR untuk memastikan mereka telah selamat kemudian ketika sampai di Bintan dipastikan tempat-tempat yang ditujui sudah terbatas mana wisata yang boleh termasuk dalam bubble tersebut”, tegas Maliki.
Nantinya pihaknya juga akan berkomunikasi dengan Singapore Tourism Board mengenai rencana-rencana ini. Karena, kata Menteri Maliki, dengan Kepri melakukan vaksinasi untuk terhadap pekerja wisata maka hal ini akan meyakinkan mereka untuk membuka izin bepergian bagi warga Singapura.
Selain masalah pariwisata, yang menjadi perhatian Menteri Maliki adalah potensi digitalisasi antara Singapura dengan Kepri terutama yang ada di Nongsa Digital Park.
“Potensi pendigitalisasian Kepri dengan Singapura ini harus diperhatikan benar, karena dengan pembukaan hubungan digitalisasi antara Singapura dan Kepri kita mungkin bisa membangun pusat-pusat data antara startup Singapura dan Indonesia”, ucap Menteri Maliki.
Gubernur Ansar menanggapi rencana itu siap mendorong untuk terbuka terhadap segala peluang-peluang yang ada. Apalagi menurutnya Pemerintah Pusat juga sudah memberikan lampu hijau Batam sebagai pusat digitalisasi Indonesia. Dengan demikian rencana Pemerintah Pusat ini akan semakin baik apabila nanti ada kerjasama investasi pula dengan Singapura.
“Sebentar lagi Pemerintah Pusat akan meluncurkan Batam Logistic Ecosystem dalam rangka memberikan kepastian hukum, pelayanan birokrasi yang cepat dan efisien supaya selama ini yang menjadi bottleneck dalam urusan birokrasi bisa terselesaikan,” kata Gubernur Ansar.
Gubernur Ansar juga menyampaikan kepada Menteri Maliki bahwa saat ini kondisi Covid-19 di Kepulauan Riau sudah sangat menurun. Menurut laporan yang ada sudah ada empat Kabupaten/Kota yang turun menjadi Green Zone dan sisanya akan ditekan terus untuk menghentikan laju penyebaran Covid-19 di Kepri. Sehubungan dengan pembukaan travel bubble ini nantinya Gubernur Ansar akan mempersilakan Pemerintah Sinapura mengirimkan tim survei untuk melihat kesiapan yang ada di kawasan pariwisata di Bintan dan Batam.
“Pak Menteri nanti boleh mengirimkan tim survei atau tim asistensi ke dua wilayah itu dulu. Kalau nanti sudah berjalan kita lihat sisi mana yang kurang dan akan kita perbaiki, yang jelas kita jamin dengan penerapan protokol kesehatan, dan vaksinasi yang baik maka kita mulai lagi semuanya”, pinta Gubernur Ansar.
Baik Gubernur Ansar dan Menteri Maliki sama-sama berharap dengan adanya perbincangan ini maka sama-sama antara Pemerintah Indonesia dan Singapura memulai lagi hubungan pariwisata dan digitalisasi sehingga perputaran ekonomi antar dua negara ini semakin meningkat dan memulihkan kembali ekonomi Kepri seusai dilanda pandemi Covid-19.
Turut mendampingi Gubernur dalam Vicon tersebut adalah Bupati Karimun Aunur Rafiq, Kepala Bakesbangpol Lamidi, Komandan Lanal Tanjungbalai Karimun Letkol Laut (P) Maswedi, dan Kapolres Karimun AKBP Muhammad Adenan.(BK/R)