beritakepri.id, TANJUNGPINANG — Kota Tanjungpinang akan dilalui jalur Gerhana Matahari Cincin pada 26 Desember 2019 mendatang.
Salah satu daerah yang menjadi titik pengamatan gerhana matahari cincin di Kota Tanjungpinang yakni Pulau Penyengat dan Gedung Gonggong Taman Laman Boenda Tanjungpinang, Kepulauan Riau. Puncak gerhana terjadi pada pukul 12:24-12:27 Wib.
Gerhana matahari tidak hanya menjadi fenomena alam, tetapi juga sebagai festival. Jum’at (23/8/2019), di Aula SMPN 4 Tanjungpinang Observatorium Bosscha Institut Teknologi Bandung mengelar Pelatihan Astronomi dan Tecnology Engineering Art dan Mathematiocs (STEAM). Pelatihan ini merupakan salah satu rangkaian acara dalam rangka menyambut fenomena gerhana matahari cincin.
Wali Kota Tanjungpinang, H. Syahrul, S.Pd menjelaskan Tanjungpinang khususnya Pulau Penyengat memiliki kontribusi yang sangat besar dalam perbintangan Melayu. “Para Cendikiawan di Pulau Penyengat pada abad ke-19 telah menulis berbagai buku perbintangan, diantaranya syair raksi oleh Raja Engku Haji Tua, Raja Ahmad Tabib dalam syair raksi macam baru, Ilmu Falakiyah tentang perhitungan dan rumus ilmu falak,” terang wali kota sebelum membuka kegiatan secara resmi.
Melalui pelatihan guru astronomi dan STEAM ini, ucap wali kota, diharapkan akan semakin menumbuhkan kepedulian dan peningkatan pengetahuan tentang astronomi.
“Terimakasih kepada Observatorium Bosscha Institut Teknologi Bandung yang telah menginisiasi acara ini serta mempercayai Kota Tanjungpinang sebagai tempat observasi gerhana matahari cincin,” tutupnya.
Sementara Observatorium Bosscha Institut Teknologi Bandung, Fendy M. Simatupang mengatakan fenomena gerhana matahari cincin ini bisa kita jadikan jalan masuk untuk menggali sejarah dan budaya yang kita miliki, selain itu, sebagai bekal untuk mengajarkan siswa-siswi kita belajar ilmu sains, fisika, kimia, dan lain sebagainya.
“Saya harap dengan bekal ilmu yang bapak/ibu guru peroleh pada hari ini, dapat diajarkan kembali ke siswa-siswinya,” ucapnya.
Pada kesempatan ini, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tanjungpinang, Drs. H. Surjadi, MT menuturkan pelatihan ini merupakan salah satu rangkaian festival gerhana matahari cincin yang akan melintasi Kota Tanjungpinang pada 26 Desember 2019 mendatang.
Puncak pengamatan gerhana matahari cincin akan dilaksanakan di dua lokasi, yakni Gedung Gonggong dan Pulau Penyengat. Di hari itu akan diadakan serangkaian acara seperti jalan santai, pagelaran seni budaya, pameran, dan diskusi.
“Pelatihan astronomi bagi guru hari ini merupakan salah satu dari rangkaian festival gerhana matahari cincin,” pungkasnya.
Dikatakan Surjadi, fenomena gerhana matahari cincin ini termasuk peristiwa langka yang terjadi setiap 154 tahun sekali. Terpilihnya kota Tanjungpinang sebagai titik pengamatan karena memiliki kesejarahannya dalam menerbitkan buku ilmu falak, perbintangan, termasuk gerhana.
“Kota Tanjungpinang salah satu daerah yang memiliki titik terlama dan sempurna untuk mengamati gerhana matahari cincin. Teman-teman dari Bosscha akan memberikan laluan untuk kita mengamati generhana matahari cincin dengan alat yang mereka bawa nanti,” katanya.
Selain di Tanjungpinang, Oktober 2019 mendatang akan diselenggarakan festival dan pameran di Jakarta. Tanjungpinang sendiri, akan mengirimkan berbagai hasil karya-karya terkait dengan ilmu perbintangan versi Melayu, termasuk koleksi yang dimilki oleh Raja Malik dan timnya.
Acara turut dihadiri Kepala Bappelitbang, Ruli Friady, Kepala Dinas Kominfo, Abdul Kadir Ibrahim, Kasatpol PP, Hantoni, perwakilan Dinas Kebudayaan Provinsi Kepri, serta para guru yang menjadi peserta pelatihan.(BK/R)