beritakepri.id, TANJUNGPINANG – Gubernur Kepulauan Riau H.Ansar Ahmad membuka sekaligus menjadi pemakalah utama dalam acara Seminar Nasional Memperingati Bulan Bahasa dan Sastra Tahun 2021, Kamis (7/10) yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi.
Kegiatan seminar ini dilaksanakan di Hotel Aston Tanjungpinang, dan Gubernur membuka kegiatan ini secara virtual dari ruang kerjanya di lantai 4, kantor Gubernur, Dompak, Tanjungpinang.
Gubernur Kepri H. Ansar Ahmad berpesan, sesuai dengan tema yang diusung bahwa bahasa Indonesia sebagai jati diri bangsa dan perajut budaya bangsa yang multikultural di Indonesia.
“Kami himbau para peserta mengikuti seminar ini dengan serius. Sekoga sukses acaranya, tertib, aman dan lancar. Gunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dalam berbagai kegiatan publik dan formal. Itulah substansi pesan yang akan disampaikan kepada masyarakat dalam kesempatan ini”kata Gubernur.
Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, menurut Gubernur adalah bagian dari menjaga marwah bahasa itu sendiri. Sesuai dengan tema bulan bahasa dan sastra tahun 2021 yakni ‘berbahasa sehat, Indonesia tangguh’. Tema ini merupakan tekat untuk menjadikan Indonesia sebagai bangsa yang tangguh, dengan mengedepankan bahasa yg baik. Dan penggunaan bahasa yang baik juga diatur dalam Perpres nomor 64 tahun 2019 tentang Penggunaan Bahasa.
“Kita beruntung punya bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu bangsa. Banyak negara yang tidak memiki bahasa persatuan seperti kita. Kita di Indonesia memiliki ratusan bahasa daerah dan bahasa Indonesia bisa menyatukannya. Berbahasa dengan baik juga bagian dari dukungan dalam pemartabatan bangsa Indonesia, dan bagian dari sikap positif dan tertip berbahasa,” tegas Gubernur lagi.
Kepala Kantor Bahasa Provinsi Kepulauan Riau Asep Juanda dalam kesempatan ini menyampaiakan jika pringatan Bulan Bahasa dan Sastra tahun 2021 diisi dengan berbagai kegiatan,salah satunya seminar. Dan seminar ini dilaksanakan secara daring dan luring sekaligus.
Pemakalah utama dan pendamping dalam kegiatan ini merupakan para pakar yang didatangkan dari berbagai kalangan, termasuk Gubernur Kepulauan Riau. Bahkan tidak hanya pakar yang ada di dalam negeri, panitia juga menghadirkan pakar pemakalah dari Tiongkok dan Amerika Serikat.
“Bahasa Indonesia ini sebagai jati diri bangsa. Tidak semua negara memiliki bahasa persatuan, tetapi kita punya. Terdapat 718 bahasa daerah di indonesia, dan semuanya telah disatukan dengan bahasa Indonesia. Ini harus kita jaga dan lestarikan,” kata Asep Juanda dalam laporannya.(Chalima)