beritakepri.id, TANJUNGPINANG — Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Kota Tanjungpinang melakukan kunjungan kerja yang dipimpin langsung oleh Wakil Wali Kota Tanjungpinang, Rahma, ke Kabupaten Badung, Provinsi Bali, Kamis (11/3).
Kunjungan ini, Rahma turut didampingi oleh Camat Tanjungpinang Timur, Camat Tanjungpinang Kota dan Camat Bukit Bestari, Perwakilan Badan Kesbangpol Kota Tanjungpinang, serta perwakilan FKUB Kota Tanjungpinang yang langsung disambut oleh Kepala Kesbangpol Kabupaten Badung, I Nyoman Suendi.
Dalam pertemuan tersebut, Rahma menyampai rasa senangnya dapat bersilaturahmi bersama FKUB Kabupaten Badung. Ia berharap kunjungan ini bermanfaat dan dijadikan sebagai ajang bertukar pikiran serta pengalaman. “Saya merasa senang sekali bisa bersilaturahmi dan saling mendapat masukan serta pengalaman yang bermanfaat, semoga kunjungan ini bisa memberi manfaat bagi kedua pemerintahan ini,” ungkap Rahma.
Rahma juga mengatakan Bali khususnya Kabupaten Badung merupakan tempat wisata yang kental akan adat istiadat dan budayanya, sehingga tentu banyak juga etnis serta umat agama yang tinggal didaerah ini.
“Tanjungpinang merupakan daerah yang beragam juga etnis agamanya, sehingga bisa kami sebut Tanjungpinang itu adalah miniaturnya Indonesia. Semua agama ada di daerah kami, untuk itu kami ingin berbagi pengalaman agar saling bersinergi dalam menjaga kerukunan umat beragama,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Badan Kesbangpol Kabupaten Badung mengatakan index kerukunan agama di Badung adalah 78% yang masih dikategorikan baik. “Pencapain index ini adalah dikarenakan FKUB ini, bagaimana para petinggi etnis dan suku-suku serta agama ini menjaga kerukunan,” jelas Nyoman
Nyoman juga menjelaskan terkait berbagai kejadian yang pernah terjadi di Bali, menurutnya semua yang telah terjadi patut diintrospeksi. “Segala sesuatu yang terjadi pasti selalu mempunyai hikmah dibelakangnya, seperti kejadian bom Bali beberapa tahun lalu, hikmah yang bisa kita ambil akhirnya kami intropeksi diri untuk saling bersatu memperkuat kerukunan antar agama di daerah kami, agar para pengunjung yang ke Bali bisa merasa aman dan nyaman dengan kerukunan yang kami ciptakan, dan ini menjadi income PAD bagi daerah kami untuk di Badung dalam memperingati hari besar keagamaan kami sepakat untuk selalu mengadakan acara di kantor pemerintahan,” jelasnya.
Dipaparkan oleh Nyoman, masalah agama merupakan masalah yang sangat sensitif. Di Kabupaten Badung selalu menyisihkan PAD untuk bidang keagamaan, baik pembangunan rumah ibadah dan segala bentuk kegiatan peribadatan lainnya. “Untuk di daerah kami, belum ada catatan terjadinya konflik agama dan untuk di Kabupaten Badung, saat ini memberikan santunan kepada seluruh lansia tanpa memperhatikan status sosial, ekonomi dan agamanya,” pungkasnya.
Acara dilanjutkan saling bertukar cenderamata dan dijamu makan bersama sambil berdialog santai dan melanjutkan perjalanan untuk berkunjung ke FKUB Provinsi Bali.(Bk/R)