beritakepri.id, TANJUNGPINANG — Kegiatan Parade Tari Kota Tanjungpinang Tahun 2019 digelar sebagai ajang pelestarian budaya Melayu secara resmi dibuka oleh Wali Kota Tanjungpinang, H. Syahrul, S.Pd di Lapangan Pamedan Ahmad Yani, Sabtu (13/7).
Parade Tari ini merupakan ajang kompetisi seni budaya tahunan yang dilaksanakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tanjungpinang untuk mempersiapkan para seniman menuju Parade Tari tingkat Provinsi Kepri. Sebagaimana Syahrul dalam sambutannya menyampaikan seni bukanlah panglima dalam kehidupan manusia, namun melalui seni ada ekspektasi terjadinya transformasi nilai ke arah yang lebih positif, mengingat di dalam kesenian terkandung beragam nilai kemanusiaan.
“Pembangunan peradaban manusia selalu diwarnai atau identik dengan membangun nilai tersebut, karena itu kita melakukan berbagai kegiatan untuk mengembangkan nilai budaya,” ungkapnya.
Ditambahkannya, tugas utama yang lazimnya dilakukan oleh masyarakat adalah mempertahankan, melestarikan, menjaga serta mewarisi budaya lokal dengan sebaiknya.
“Kita harus mempertahankan dan menjaga seni budaya Melayu agar tidak terkontaminasi dari budaya asing. Walaupun tidak mudah upaya-upaya pelestarian budaya, kita harus tetap optimis dengan berbagai cara, saya sangat mendukung kegiatan ini dan semoga dapat mengembangkan potensi pariwisata dan budaya daerah,” lanjut Syahrul.
Selanjutnya Syahrul juga memberikan motivasi dan semangat kepada seluruh peserta untuk dapat berkompetisi dengan sepenuhnya dan menjunjung tinggi sportivitas.
“Ekspresikan kreativitas dalam kompetisi ini, bersungguh-sungguh dan menjunjung tinggi sportivitas karena ini merupakan sebuah kompetisi dan maknai pelaksanaan kegiatan ini juga sebagai ajang silaturahim antar sesama,” pungkas Syahrul
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tanjungpinang, Drs. H. Surjadi, M.T selaku Ketua Panitia Pelaksana menyampaikan bahwa kesenian dan seni budaya perlu dipertahankan dan dijaga. Agar tidak mudah terkontaminasi oleh budaya asing yang merugikan. Nilai budaya meningkatkan harkat dan martabat bangsa.
“Diharapkan melalui kegiatan Parade Tari ini akan berkembang potensi dari seniman-seniman untuk memperkaya kreatifitas seni di Kota Tanjungpinang. Kegiatan ini juga diharapkan mampu menarik minat pemuda-pemudi Kota Tanjungpinang untuk lebih mencintai kesenian Melayu khususnya Tari Melayu,” jelasnya.
Parade tari ini diikuti sebanyak 6 sanggar di Kota Tanjungpinang yaitu Sanggar Megat, Sanggar Budaya Warisan, Sanggar Bintan Telani, Sanggar Kledang, Sanggar Lela Bersembah dan Yayasan Konservatori Seni.
Tampak hadir pada acara ini, Ketua TP PKK Kota Tanjungpinang, Juwariyah Syahrul, FKPD, Kepala OPD, LAM Kota Tanjungpinang, Penggiat Seni dan tamu undangan lainnya.
Pada parade tari ini mendatangkan dewan juri yang sudah kompeten di bidangnya yaitu Said Parman SPN dari Kota Tanjungpinang, Ir. Dra. Ertis Yulia Manikam dari TMII Jakarta dan Prof. Dr. Y. Sumandiyo Hadi dari Institut Seni Yogyakarta.
Parade Tari Kota Tanjungpinang tahun 2019 ini dimenangkan oleh Sanggar Bintan Telani sebagai Juara 1 dan Sanggar Seni Kledang sebagai Juara 2 keduanya berhak mewakili Kota Tanjungpinang pada ajang Parade Tari tingkat Provinsi Kepulauan Riau yang akan dilaksanakan pada akhir Juli mendatang dengan tuan rumah Kota Tanjungpinang dan akan dilaksanakan di Halaman Gedung Daerah Provinsi Kepulauan Riau. Sedangkan Juara 3 Sanggar Lela Bersembah, Harapan 1 Sanggar Budaya Warisan dan Harapan 2 Sanngar Megat. Sementara itu, untuk Penata Tari Terbaik yakni Said Febrian dari Sanggar Bintan Telani, Penata Busana dan Rias Terbaik yakni Robi dan Nano dari Sanggar Kledang dan Penata Musik Terbaik yakni Dimas dan Sulaiman dari Snaggar Lela Bersembah. (BK/R)