Beranda Berita Utama Perawat Rela Bertaruh Nyawa Melawan Covid-19

Perawat Rela Bertaruh Nyawa Melawan Covid-19

0
Perawat Dina Lorenza, tenaga medis di RSUP Provinsi Kepulauan Riau saat menggunakan alat pelindung diri, dirinya memberikan kata-kata penyemangat buat dirinya juga sesama teman seperjuangan.

beritakepri.id, TANJUNGPINANG –SARS-CoV-2 adalah virus korona yang mengakibatkan infeksi pernapasan COVID-19. Hingga hari ini belum ada penawar yang pasti atas virus tersebut. Salah satu pekerjaan yang sangat berjasa menghadapi virus korona ini adalah Tenaga Medis. Berkorban mempertaruhkan nyawa demi kepentingan orang banyak.

Hal yang luar biasa dilakukan oleh para tenaga medis ini. Meninggalkan keluarga dirumah, demi cintanya kepada profesi.

Perawat salah satu Rumah Sakit yang ada di Provinsi Kepulauan Riau Dina Lorenza, sejak sampainya virus korona dimuka bumi ini, dirinya mengabdi mengurusi pasien Virus Sars-Cov 2. virus ini masuk ke seluruh Negara, khususnya Negara Indonesia membawa kecemasan yang sangat luar biasa.

Banyak orang yang merasa takut terhadap penularannya yang sangat begitu cepat. Situasi yang tak menentu, pemberitaan yang datang dari segala penjuru, membuat rasa takut tambah menjadi- jadi.

“Tapi kami ga bisa berdiam diri apalagi mengurung diri dirumah, menjadi bagian dari garda terdepan, selalu berbesar hati melawan virus yang tak terlihat, tak semudah yang dibayangkan banyak orang menjadi perawat, Kami berjung bersama nakes lain, melewati hiruk pikuknya keadaan yang semakin hari bukan semakin membaik, membuat rasa takut menjadi sirna karena tanggung jawab,” kata Dina saat bercerita dengan awak media ini di jejaring sosial Jum’at, ( 30/10/20 ).

Hilang waktu bersama keluarga, keikhlasan, rela berpanas dari lapisan alat pelindung diri. Sungguh Kerja keras yang tak mudah. Tak jarang kantuk yang teramat sangat pun sirna saat pasien datang dalam kecemasan.

” Ini semua menjadi tanggung jawab yang besar, karena kami menggantikan posisi kelurga pasien yang tak diizinkan mendekat. Kami pun bersyukur ada diposisi ini, tapi tidak begitu dengan hati kelurga dirumah, kecemasan keluarga menjadi semangat kami ubtuk selalu berhati- hati, menggunakan APD dengan semestinya, membersihkan seluruh badan saat selesai bertugas, menjaga jarak saat bertemu keluarga dan rekan,” ungkapnya.

Perawat adalah garda terdepan, menghadapi pasien yang datang dengan kondisi sedang tidak baik- baik saja, menjalankan tugas yang menjadi tumpuan untuk banyak orang. Tak mengharapkan pamrih lain atas segala kerja sebagai perawat bagi pasien covid-19.

” Saat menggunakan alat pelindung diri, adalah saat paling menegangkan, dimana untuk minumpun disesuaikan dengan saat melepas apd. Karena klu udah pakai apd kami harus bertahan sampai jam jaga ganti, karena merasa bertanggung jawab untuk tugas besar ini, yah harus terima dan berdo’a saja agar bencana ini segera berlalu,” harapnya.

Bahkan nyawa dirinya dikesampingkan. tenaga medis sangat berisiko tertular virus ini. Namun tetap berjuang, lelah sudah menjadi teman berjuangnya. Melawan ancaman virus setiap detiknya.

Rasa letih para tenaga medis ini tak banyak orang yang menyadarinya. Waktu terus berjalan, setiap harinya berdatangan pasien baru baik orang yang positiv tanpa gejala maupun orang positiv dengan gejala.

Tenaga medis memang garda terdepan, rasa khawatir tertutupi dibalik alat pelindung diri. Menyembunyikan wajah lelah dengan masker. Membangun suasana tenang, bagi mereka adalah tugas utama. Rela tak pulang, demi menekan penyebaran virus. Mandi di rumah sakit, demi memastikan dirinya bersih dari ancaman virus yang datang.

Virus Sars-Cov-2 yang semakin pesat, Stigma buruk yang para tenaga medis dapat, karena kecemasan berlebih dari masyarakat. Takut akan risiko penularan yang lebih besar. Tenaga medis yang memilih untuk mengabdi di instalasi kesehatan. Sungguh sangat luar biasa pengorbanannya.

Dengan menjalankan protokol kesehatan, menjaga jarak, menggunakan masker, menghindari kerumunan.

Hal tersebut juga dapat membantu tugas tenaga medis untuk mengurangi jumlah pasien yang bertambah. Tetap tenang dan menjaga imun tubuh, solusi terbaik yang harus kita lakukan saat ini.

Para pahlawan pandemi terus berjuang menghadapi virus ini, yang tidak tahu sampai kapan akan berakhir. Ikhtiar yang kita lakukan, do’a dan harapan terus mengalir untuk keadaan ini.

” Pesan saya untuk kawan- kawan dirumah dan dimana saja berada, tolong patuhi protokol kesehatan, menjaga jarak, sesering mungkin mencuci tangan, menggunakan masker, karena saat ini hanya dengan mematuhi protokol kesehatan dapat mengurangi penambahan pasien dan bisa menyelamatkan kami dirumah sakit ini,” tutupnya.(BK/Cha)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here