beritakepri.id, TANJUNGPINANG – Bagian Protokol dan Pimpinan (Prokopim) Pemerintah Kota Tanjungpinang telah mengeluarkan naskah berita hak jawab kontradiktif dan terkesan menyudutkan media dalam menulis hasil pertemuan media dengan Walikota Tanjungpinang, Selasa ( 14/06/21 ) lalu.
Terkait pemberitaan tentang pertemuan awak media selasa lalu dirumah dinas walikota, dikatakan walikota Tanjungpinang Rahma bahwa, Untuk penggunaan anggaran kerjasama media, penggunaan dan pertanggungjawabannya tidak lagi di tangan wali kota. Seluruh proses dan mekanisme penggunaan anggaran kini berada di tangan kadis kominfo.
Dikatakannya selain alasan refochusing, dia juga mengungkapkan enggan meneruskan kerjasama media karena dianggap sering menyudutkan kinerja Wali Kota Tanjungpinang.
“Saya mendapat informasi dari informan saya, ada salah satu group media, selalu saja ada kalimat provokatif yang seringkali menyudutkan Wali Kota Tanjungpinang,” keluhnya.
“Bapak dan ibu punya media, saya yang punya anggaran, silahkan buat berita yang bagus, yang buat nyaman, ngapain saya bayar kalau beritanya menyudutkan saya,” ucapnya.
Tujuh media yang hadir pada Selasa lalu menolak framing hak jawab yang dilayangkan Prokopim karena tidak sesuai dengan fakta sebenarnya, bahkan dalam pertemuan itu tidak ada permintaan off the record atau pertemuan itu bukan untuk di publish.
Rahmat Nasution dari portal transkepri.com mengatakan naskah hak jawab yang dikirim Kepala Bagian Prokopim Setdako Tanjungpinang Elvi Arianti kepada beberapa media bertolak belakang dengan peristiwa yang sebenarnya, dalam pertemuan yang berawal dari group Whatsap dan dilanjutkan dengan undangan Elvi di jalur pribadi whatsapp tempo hari tidak ada permintaan off the record atau pertemuan itu bukan untuk di publish, media kami tidak berkenan disebut sebagai produsen kesesatan informasi.
“Kami menulis dan merilis peristiwa yang sebenarnya, karena kewajiban pekerja pers hak jawab pemko kita akomodir, namun tidak serta merta persepsi yang dimuat pemko menyalahkan media,”ujar Rahmat melalui jaringn selular, Senin ( 21/06/21 ).
Saya berani bersumpah atas nama tuhan tidak ada permintaan off the record dalam pertemuan ketika itu, apa yang telah dirilis transkepri berdasarkan apa yang di dengar, dilihat serta dialami sendiri pada saat pertemuan berlangsung, begitu juga dengan rekan-rekan media yang juga hadir pada kesempatan itu.
” Kita berharap Prokopim dapat memberikan informasi yang benar dan valid agar masyarakat tidak keliru dalam menerima informasi. Prokopim pemko telah membuat berita dan pernyataan yang tidak sesuai dengan fakta sebenarnya,” tambahnya. ( BK/ TIM )