Beranda Kepri Karimun Mencari Taktik Atasi Krisis Listrik

Mencari Taktik Atasi Krisis Listrik

0
Manager PLN ULP Tanjung Balai Karimun Hendrico dan Manager PLTU Syaifil Edli. Sabtu (14/05/2022) di kantor PLN

beritakepri.id, KARIMUN – Petugas PLN dari ULP Tanjung Balai Karimun harus mencari taktik mengatasi krisis listrik yang terjadi di Karimun saat ini.

“Jujur, kami sebagai petugas tidak mau situasi seperti ini” kata Hendrico selaku Manager ULP PLN Tanjung Balai Karimun, yang mengaku baru bertugas di Karimun.

Sabtu (14/05/2022), ia didampingi Manager PLTU Tanjung Karimun, Syaifil Edli memberikan penjelasan penyebab pemadaman bergilir tidak beraturan di kantornya.

Kami terbuka pada siapa pun memberikan penjelasan terkait kondisi daya listrik saat ini. Dimana kondisi ini disebabkan adanya gangguan pada pembangkit (mesin).

Pemadaman dan penyalaan yang ditentukan bisa sesuai jadwalnya, apabila tidak terjadinya gangguan pada mesin yang dioperasikan.

Saat ini penggunaan listrik di Karimun hilang 20 persen atau seperlimanya dari beban daya yang diperlukan sebelum terjadinya gangguan pada mesin pembangkit (PLTU).

Untuk proses penormalan atau penyalaan kembali membutuhkan waktu. Dengan kondisi hilangnya 20 persen itu 100 unit trafo posisi padam, untuk menormalkannya harus menyalakan 100 trafo lainnya.

“Jarak dari trafo ke trafo itu 200-300 meter, jadi butuh waktu untuk penyalaannya sekitar 1 jam. Jadwal pemadaman bergilir memang 1 kali dalam sehari dengan durasi 3 jam, apabila adanya gangguan pada mesin dan juga jaringan, maka terjadilah perubahan diluar jadwal, bahkan ada pemadaman sampai 2 kali dalam sehari,” terangnya.

Kapasitas mesin PLTD dan PLTU apabila hidup semua di siang hari tersedia 22 MW, pada malam hari 24 MW. Sementara kebutuhan listrik di malam hari tembus di 30 MW, siang hari 24-28 MW.

Penambahan beban terjadi setelah dibukanya kembali tempat-tempat usaha dan juga perhotelan. Berbeda diwaktu diberlakukannya pembatasan-pembatasan saat kasus Covid-19 meninggi dulu.

“Perumahan yang semakin banyak memang ada pengaruhnya, tapi tidaklah besar.

Upaya menangani krisis listrik untuk langkah awal sambungnya , mesin PLTU yang rusak segera dioperasikan secepatnya, dan akan mendatangkan mesin tambahan.

“Awalnya 5 mesin akan dikirim ke Karimun dari Bangka Belitung mesin eks Asean Games. Tapi persetujuan dari pusat hanya 4 unit, untuk 1 unit lagi dikirim ke Pontianak karena juga mengalami defisit listrik. 4 unit mesin lagi proses bongkar di Babel untuk dikirim ke Karimun.

Kami berusaha semaksimal mungkin, mengatasi persoalan ini agar persoalan listrik di Karimun segera teratasi dan bisa normal seperti sedia kala, kata dia mengahiri.***

Penulis : D Tambunan
Editor : Edi Sutrisno

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here