Plt Gubernur Kepri Isdianto mengatakan, Pemerintah provinsi Kepri akan menindaklanjuti sejumlah arahan Presiden Joko Widodo yang disampaikan dalam rapat terbatas melalaui Video Confrence dalam percepatan penanganan Covid-19.
Termasuk menyerukan kedisiplinan kepada seluruh masyarakat untuk tetap menjaga jarak aman, tetap di Rumah saja serta hal lainya. “Semua yang disampaikan Bapak Presiden menjadi pedoman bagi kita di daerah untuk menjalankan rangkaian pencegahan dan tidak lanjutnya,”kata Isdianto di Rupatama Kanntor Gubernur, Pulau Dompak, Tanjungpinang, Selasa (24/3/2020).
Isdianto mengikuti Rapat Terbatas bersama anggota Kabinet dan Gubernur se-Indonesia yang dipimpin langsung Presiden Jokowi. Rapat melalui Video Conference fokus membahas upaya menghadapi Pandemi Virus Corona (Covid-19).
Isdianto didampingi Ketua Gugus Tugas Covid-19 Provinsi Kepro H TS Arif Fadillah, Kadis Kesehatan Tjetjep Yudiana,Asisten Pemerintahan Raja Ariza. Dalam rapat terbatas itu, banyak hal yang ingin disampaiakan Isdianto, Namun karena waktu yang terbatas, sehingga data yang akan dijabarkan tadinya, diputuskan akan dikirimkan ke Pemerintah Pusat untuk ditindaklanjuti segera.
Sejumlah hal yang ingin disampaikan ke Presdien itu, Kata Isdianto, adalah masalah kedatangan WNI dari Malaysia yang sebagian besar melewati kabupaten Karimun dan Batam. “Bukan hanya masyarakat Kepri didalamnya namun juga dari daerah lainnya sehingga terjadi penumpukan. Hal akan kita sampaikan secepatnya, minta rekomendasi dan langkah apa saja yang diberikan Pemerintah Pusat, karna jika tidak ada jalan keluar akan semakin menumpuk di Kepri,” kata Isdianto.
Selain itu, untuk Kepri sendiri kebutuhan akan Alat Pelindung Diri (APD) diperkirakan sebanyak 5.000 unit serta kebutuhan akan masker sebanyak 200 ribu. Keduanya akan segera disampaikan kepada Pemerintah Pusat.
Isdianto pun mengatakan, sesuai arahan Presiden, Kepri pun akan fokus pada tiga hal. Ketiganya adalah Keselamatan dan Kesehatan yang Utama; Persiapkan Bantuan Sosial dan Dampak Ekonomi dan Dampak lainnya dihitung termasuk hitung kesiapan dalam menyiapkan stok pangan dan kebutuhan lainnya.
Dalam arahannya, Presiden Jokowi menginstruksikan kepada seluruh Kementerian dan Lembaga beserta Para Gubernur se Indonesia sebagai perwakilan Pemerintah Pusat di Daerah agar terus menyerukan kedisiplinan kepada seluruh masyarakat untuk tetap menjaga jarak aman. Kepala Daerah diminta untuk monitoring secara ketat, segera buat peta penyebaran virus, prioritaskan mencegah agar tidak semakin meluas termasuk mengurangi mobilitas orang.
Sementara itu, Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin meminta agar upaya sosialisasi dalam menjaga jarak tersebut bukan hanya melalui pendekatan kesehatan maupun keamanan, namun juga bisa melalui pendekatan keagamaan. “Untuk itu perlu melibatkan tokoh agama dalam ikut memberikan sosialisasi kepada masyarakat,” kata Wapres.
Wapres juga meminta inisiatif para Kepala Daerah (Gubernur) dalam menanggulangi berbagai permasalahan yang timbul dalam mengatasi Covid-19 ini salah satunya dengan menyiapkan titik-titik lokasi untuk fasilitas isolasi.
Kepala BNPB Letjen TNI Doni Monardo melaporkan terkait alokasi Alat Perlindungan Diri (APD) saat ini sebanyak 105.000 unit sudah sampai dan sedang di kirim ke daerah, dengan prioritas utama di Jawa dan Bali. Sedangkan malam nanti sebanyak 70 ribu unit lagi akan tiba.
“Kendala pendistribusian dari Provinsi ke RS masih terdapat hambatan, mohon kepada Gubernur agar bekerjasama dengan TNI-Polri agar kesempatan pertama untuk tiba di RS,” kata Doni.
Beberapa hari lalu lanjut Doni, dirinya telah berbicara dengan Menteri Perindustrian bahwasanya ada 23 Industri yang mampu memproduksi APD sehingga jika Presiden menginstruksikan, kebutuhan APD dapat memenuhi logistik tersebut dalam seminggu bahkan dapat membantu Negara lain.(*)