beritakepri.id, TANJUNGPINANG – Wali Kota Tanjungpinang, Hj. Rahma, S.IP, M.M. menjadi salah satu narasumber pada Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi tahun 2023 bersama Kemendagri yang dipimpin langsung oleh Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian.
Rahma menjadi narasumber karena dianggap mampu menekan angka inflasi di Kota Tanjungpinang, Kota Tanjungpinang urutan ke-2 se-Sumatera dari 24 Kota IHK (Indek Harga Konsumen) dan urutan ke-7 secara Nasional dari 90 Kota IHK.
Secara virtual, Rahma memaparkan strategi dalam mengendalikan inflasi, dari ruang rapat Engku Putri Raja Hamidah, Kantor Wali Kota yang juga dihadiri Forkopimda dan Perangkat Daerah, Senin (13/02/2022).
Tito Karnavian mengapresiasi Kota Tanjungpinang karena berhasil mengendalikan inflasi yang membuat angka inflasi menurun berada di angka 4,45 % jauh di bawah inflasi 5,28 % secara nasional.
“Ini penurunan yang sangat signifikan dan cukup bagus yang menunjukan bahwa inflasi kita terkendali, bahkan makin terkendali. Hal ini berkat kerja sama baik pusat bersama daerah khususnya Kota Tanjungpinang. Pada prinsipnya, semua bisa berjalan dengan lancar jika dikerjakan secara sungguh-sungguh dan konsisten,” ucap Tito.
Tito juga mengatakan bahwa untuk menekan laju inflasi ini, Pemerintah telah mengantisipasi terjadinya kenaikan harga kebutuhan komoditas bahan pokok khususnya terhadap kenaikan harga beras dan minyak goreng.
“Bapak Presiden telah menekankan dua hal ini, minyak goreng dan beras, jadi harus diantisipasi kenaikanya. Tetap jalankan strategi untuk masing-masing daerah agar inflasi semakin bisa terkendali, serta manfaatkan APBD yang ada dengan sebaik-baiknya,” ujarnya.
Pada kesempatan tersebut, Rahma memaparkan bahwa dalam menurunkan angka inflasi tersebut dengan menerapkan strategi 4K. “Capaian ini semua berkat kerja sama Pemko Tanjungpinang dengan seluruh dinas terkait bersama stake holder terkait, Kota Tanjungpinang berhasil menurunkan angka inflasi hingga berada di bawah angka nasional. Pengendalian inflasi tesebut tidak terlepas dari strategi 4K dan alokasi anggaran pengendalian inflasi daerah yang tepat. Dengan terus menjaga keterjangkauan dan stabilitas harga bahan pokok, ketersediaan pasokan bahan pangan, kelancaran distribusi, dan komunikasi yang efektif,” jelasnya.
Rahma menjelaskan bahwa sejumlah kegiatan pendukung optimalisasi pengendalian inflasi daerah turut dilakukan untuk penurunan inflasi. “Beberapa kegiatan telah dilaksanakan yaitu dengan pemberian bantuan berupa mesin jahit, mesin kopi dan peralatan penunjang produksi kepada UMKM/IKM dalam rangka pemulihan ekonomi. Bantuan Langsung Tunai kepada penerima sasaran non PKH untuk penguatan ekonomi masyarakat Kota Tanjungpinang, Pemberian subsidi sektor transportasi angkutan umum untuk mengurangi dampak penyesuain tarif BBM bersubsidi, Program kartu kendali Puan Molek untuk membantu KPM dalam membeli gas LPG dan mengatasi kelangkaan gas LPG 3kg, Program seragam sekolah gratis kepada siswa SD, SMP se-Kota Tanjungpinang setiap tahunnya, dan juga Peningkatan E-Katalog Lokal dengan 4.283 produk UMKM Kota Tanjungpinang,” jelas Rahma.
Selanjutnya Rahma memaparkan strategi 4K yang diterapkan di Kota Tanjungpinang, dalam menjaga Keterjangkauan dan Stabilitas Harga dengan pemantauan harga dan stok bahan kebutuhan pokok secara reguler harian/mingguan oleh Disdagin dan DP3 (2 kali seminggu).
Pengawasan stok persediaan bahan kebutuhan pokok di Distributor oleh Satgas Pangan dan Disdagin (secara kondisional yang bersifat preventif). Pemanfaatan gerai pangan sebagai sarana untuk memasarkan hasil petani dan peternak lokal langsung kepada konsumen dengan harga dibawah harga pasar induk.
Bazar pangan murah untuk menyediakan barang kebutuhan pokok dengan harga terjangkau kepada masyarakat Kota Tanjungpinang.
Menindaklanjuti hasil rapat inflasi terakhir Tim TPID, Satgas Pangan dan Dandim melakukan monitoring ke 4 distributor minyak kita dan kunjungan ke Gudang Bulog Tanjungpinang.
Dalam menjaga Ketersediaan dan Stabilitas Pasokan Bahan Pangan dengan pembinaan kepada petani lokal untuk komoditas sayur cabai, bawang merah, dan kubis dan bantuan bibit tanaman melalui alokasi APBD dan bantuan BI, Kerjasama antar daerah dengan BUMD Kota Medan terkait komoditas pangan strategis, Bantuan Benih/Bibit Ternak dan Hijauan Pakan Ternak kepada kelompok usaha ternak, Pengembangan Kapasitas Kelembagaan Petani di Kecamatan dan Kelurahan, Penyediaan dan Pemanfaatan Sarana dan Prasarana Penyuluhan Pertanian Kelompok Tani, Pelatihan Sekolah Lapang Petani Jamur se-Kota Tanjungpinang, Pemberdayaan Masyarakat dalam Penganekaragaman Konsumsi Pangan melalui 30 KWT.
Upaya menjaga kelancaran Distribusi dengan melakukan Koordinasi yang lebih intensif dengan distributor khususnya selama periode Hari Besar Keagamaan dan Nasional (HBKN), Pembukaan jalur rantai pasok dari jambi langsung menuju Tanjungpinang untuk komoditas sayur-sayuran.
Terakhir juga melakukan Komunikasi Efektif, dengan melakukan rapat koordinasi Rutin Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Tanjungpinang setiap bulan, melaksanakan rapat koordinasi bersama distributor dan pelaku usaha ekonomi, siaran Pers setelah Rapat Koordinasi Rutin TPID dan release kegiatan pengendalian inflasi, penggunaan media sosial dalam menyampaikan informasi kegiatan pengendalian inflasi, imbauan alternatif pembelian secara online dan pembayaran secara non-tunai dalam rangka menjaga inflasi tetap stabil.(Adv)