Terkait Penumpang Rela Jalan 2 KM Demi Tarif Murah
beritakepri.id, TANJUNGPINANG – Terkait dengan viralnya puluhan penumpang dibandara hang Nadim Batam rela Jalan kaki hingga 2 km demi tarif murah, Syaiful selaku Ketua MTI wilayah Kepri menyarankan kepada taxi Konvensional yang mangkal dibandara Hang Nadim dan Pelabuhan telaga Punggur agar melakukan evaluasi tarif.
Karena dari laporan masyarakat kepada MTI bahwa perbedaan Tarif anatar Taxi Konvensional dan Taxi online tersebut perbandingan 30 ribu sd 70 ribu rupiah, hal ini tentu menjadi pertimbangan bagi penumpang, dimanapun daerahnya sifat penumpang itu mencari tarif yang murah apalagi kendaraannya bagus dan tarifnya jauh lebih murah, nah disitulah penumpang rela jalan kaki hingga 2 KM, jangankan penumpang lokal bahkan turis mancanegarapun rela jalan kaki keluar bandara cari taxi online, ucap mantan Ketua Organda Kepri Tersebut.
Lebih jau pengamat transportasi tersebut menjelaskan bahwa Jika tidak dilakukan evaluasi tarif dikwatirkan taxi konvensional kian hari terjepit dan tergusur.
Lihat saja saat ini jumlah armada taxi konvensional jauh merosot dibanding sebelum munculnya taxi online.
Beberapa masyarakat bertanya kepada saya selaku ketua MTI, kenapa dibandara hang Nadim dan Pelabuhan telaga punggur hanya taxi Konvensional yang boleh ngetem.
Menurut hemat saya persoalan ini cukup dilematis, disatu sisi harus diakui bahwa taxi konvensional tersebut sudah puluhan tahun melayani jasa angkutan dibandara dan pelabuhan, mereka taxi konvensional selama ini taat aturan baik dari segi pengurusan izin angkutan umum sesuai regulasi yang ditetapkan oleh dinas perhubunganmaupun aturan di lokasi pengelola bandara dan pelabuhan tersebut.
Disisi lain semenjak munculnya taxi online dengan kemajuan teknogi saat ini keberadaan mereka taxi konvensional kian tergusur, bisa dikatakan untuk penumpang di sepanjang jalan dan perumahan, dihotel-hotel serta Mall, taxi konvensional tersebut kalah saing dari taxi online.
Nah sepertinya lahan penumpang bagi taxi konvensional bisa dikatakan hanya di Bandara dan pelabuhan saja mereka bisa exis, terangnya.***
Penulis : Red/Nal
Editor : Edi Sutrisno
