beritakepri.id, TANJUNGPINANG – Salah satu iven khas pada perhelatan Festival Sastera Internasional Gunung Bintan ( FSIGB) 2022 adalah Parade Baca Puisi di berbagai tempat yang dipilih panitia. Salah satu tempat yang akan jadi venue baca puisi bersama itu adalah Kampung Seni Teluk Sekatap, di Pulau Dompak.
“Insyaallah Parade Baca Puisi FSIGB nanti dilaksanakam di Teluk Sekatap. Tempatnya nyaman, tepi laut, paslah untuk para penyair,” kata Penanggungjawab FSIGB 2022, Rida K Laimsi.
Teluk Sekatap Pulau Dompak adalah sebuah tempat penuh hutan bakau. Juga merupakan salah satu kawasan menarik di Pulau Dompak selain Tanjung Siambang yang dikenal selama ini. Dari teluk ini Tanjung Pinang dan Pulau Bintan tampak menarik. Di sekitarnya ada Pulau Basing, Pulau Penyengat dan pulau bersejarah lain.
Rumah Seni Teluk Sekatap ini dibangun dan dimiliki pasangan seniman, Penyair Husnizar Hood dan Kreografer Pepi Chandra. Di sini selalu diadakan iven seni. Selain musik dan baca puisi, juga tempat peluncuran dan bedah buku.
Kampung seni Teluk sekatap juga tempat kuliner Melayu yang menarik. Ada asam pedas khas Kak Pepy. Telur goreng kerenyai Cindai Berahi, dan lainnya.
Pada Acara baca puisi tanggal 25 September malam nanti Di Teluk Sekatap ini, sekitar 30 peserta yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia dan negeri jiran, selain Kepri, akan membacakan puisi puisi mereka.
Panitia menjadwalkan kegiatan mulai pukul 20.00 sampai pukul 23.00, setelah didahului dengan makan malam bersama yang ditaja oleh Wali Kota Tanjung Pinang, Rahma, dan Kajari Tanjunpinang, Joko Yuhono. Kajari Tanjung pinang ini pembaca puisi yang handal, seorang sarjana sastra. Sedang Wali Kota akan jadi tuan rumah acara ini, dan siap juga ikut baca puisi.
Iven ini juga merupakan malam silaturrahim antara peserta FSIGB dengan Wali Kota. Pada kesempatan itu Wali Kota akan bercerita banyak tentang Tanjung Pinang, Bandar Dagang dan wisata yang sudah berusia lebih dari 200 tahun dengan berbagai keunikannya.
Rencananya, selain dijamu asam pedas, peserta juga akan dihidangkan makanan khas Tanjung pinang yang jarang ada di tempat lain tempat asal peserta, yaitu gonggong, kepiting dan lainnya.
Iven FSIGB ini kata Datuk Rida, juga merupakan iven wisata berbasis budaya. Jadi peserta selain diajak berpuisi, bersastra juga diajak menapak jejak wisata dan budaya, terurama sejarah Bintan dan Tanjung Pinang yang sudah wujud sejak 8 abad lalu.
“Sekarang ini, sejak Pulau Dompak menjadi pusat perkantoran pemerintah Provinsi Kepri, kawasan-kawasan sekitarnya berkembang jadi kawasan wisata. Selain Tanjung Siambang, juga ada Pulau Basing yang dulu jadi tempat beristirahat akhir pekan Sultan Riau Lingga Abdul Rahman Muazam Syah II ( 1885-1912), dan tentu saja Teluk Sekatap dan sekitarnya yang mulai berkembang sebagai resort resort khusus.
“Ada restoran makanan laut, ada cafe, ada wisata mangrove. Teluk ini sangat indah saat bulan purnama,“ lanjut Datuk Rida yang pernah meluncurkan buku novel Hamidah di Kampung Seni Teluk Sekatap ini.
Iven baca puisi ini, selain akan dilakukan di Teluk Sekatap, juga dilakukan di pelataran Gedung Daerah pada acara pembukaan FSIGB tanggal 24 September malam, juga di kampus Umrah, di Kijang Bintan, dan lainnya.
Baca puisi dalam rangka FSIGB ini juga dilakukan peserta melalui video yang akan ditayangkan di channel FSIGB di Youtube. Baca puisi online FSIGB 2022 ini akan dimulai tanggal 23 sampai 27 September.
“Yang gak bisa datang ke Tanjungpinang, ya bisa baca puisi by video. Ada kesempatan baca puisi, ya para peserta akan baca puisi secara bergiliran dengan cara dan gaya mereka masing masing,“ lanjut Datuk Rida.***
Penulis : Red
Editor : Edi Sutrisno