Beranda Berita Utama Pengenalan Lingkungan Sekolah Kepada Peserta Didik Baru, Kemendikbud Gandeng TNI

Pengenalan Lingkungan Sekolah Kepada Peserta Didik Baru, Kemendikbud Gandeng TNI

0
Mendikbud, Muhadjir Effendy dan Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto.

beritakepri.id, JAKARTA — Kemendikbud menggandeng Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk membina para peserta didik baru. Pembinaan akan difokuskan pada karakter nasionalisme siswa.

Kegiatan ini akan dilaksanakan pada masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (PLS) mulai jenjang Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

“Kami akan melibatkan personel TNI untuk penyelenggaraan kegiatan PLS, mulai dari jenjang SD, SMP, SMA dan SMK, dengan penguatan materi dasar berkaitan nasionalisme, bela tanah air, cinta tanah air, sebagai bagian dari penguatan pendidikan karakter siswa,” ujar Mendikbud Muhadjir Effendy di Kantor Kemendikbud, Jumat (21/6).

Menteri Muhadjir menegaskan karakter utama yang diajarkan adalah nasionalisme, yang bertujuan untuk menangkal paham radikalisme di kalangan siswa.

Pada kesempatan sama, Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto menjelaskan materi pembinaan akan bersumber kepada penyiapan karakter siswa berdasarkan empat pilar kebangsaan Indonesia, yaitu Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika.

Hal ini, lanjut Panglima Hadi, adalah untuk menyiapkan karakter siswa dalam menghadapi bonus demografi di tahun 2045. “Cinta tanah air, bela negara akan disiapkan, menyesuaikan dengan materi Kemendikbud,” ujar Hadi.

Hadi menjelaskan, TNI akan menyiapkan personel yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Mulai Koramil (Komando Rayon Militer), Lanal (Pangkalan TNI Angkatan Laut), Lanud (Pangkalan Udara Militer), sehingga mudah menjangkau siswa di wilayah terpencil serta perbatasan.

Hadi mencontohkan, kegiatan upacara bendera dan latihan baris berbaris merupakan bentuk pembinaan nasionalisme paling mendasar bagi siswa.

“Pembinaan karakter di wilayah perbatasan tidak memiliki kesulitan karena adanya personel di seluruh tanah air, dengan pembinaan paling ringan misalnya pelajaran baris berbaris dan upacara bendera. Ada penanaman cinta tanah air dan bela negara, kemudian disesuaikan dengan kebutuhan siswa,” ujar Hadi.

PLS akan berlangsung selama dua minggu pertama awal masuk sekolah. Adapun mekanisme pembinaan adalah dengan melibatkan langsung para personel TNI ke sekolah-sekolah.

“Aparat TNI akan terjun ke sekolah SD, SMP, SMA, SMK paling lama dua minggu, dan kegiatan dilanjutkan dengan mengajak para siswa mengenal pusat persenjataan, dan berbagi pengalaman selama bertempur agar memberikan inspirasi bagi siswa mengenai nasionalisme,” ujar Muhadjir.

Menteri Muhadjir mengungkapkan pelibatan TNI sangatlah penting untuk PLS agar menjangkau para siswa di seluruh Indonesia, khususnya di wilayah perbatasan.

“Pelibatan TNI sangat penting karena potensi infrastruktur yang dimiliki TNI, dan keberagaman cerita keberhasilan para personel TNI untuk meningkatkan karakter nasionalisme di kalangan siswa,” tandas Muhadjir.(BK/jpnn)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here