Beranda Kepri Anambas Fakta Pulau Bawah

Fakta Pulau Bawah

0
Gugusan Pulau Bawah Dibidik dari atas Seaplane

Pulau Bawah secara administratif berada di wilayah Desa Kiabu, Kecamatan Siantan Selatan, Kabupaten Kepulauan Anambas. Sebagai gugusan pulau, ia terdiri atas lima pulau yakni Lidi, Sanggah, Murbah, Elang serta Pulau Bawah sendiri sebagai pulau utama yang berluas 66 hektar. Total keseluruhan luasnya mencapai 100 hektar. CNN.com dalam sebuah rilisnya di tahun 2007, pernah memasukkan gugusan Pulau Bawah di peringkat pertama dari lima gugusan pulau tropis terindah di Asia, mengungguli, Pulau Similand dan Koh Cang (Thailand), Langkawi (Malaysia) serta Teluk Halong (Vietnam).

Kilau Pulau Bawah telah benderang sejak hampir dua dekade, persisnya tiga tahun pasca dibukanya pelabuhan marina pertama di Kepulauan Riau yakni, NPM yang berada di kawasan wisata terpadu eksklusif Nongsa, Batam oleh pengusaha Kris Wiluan. Beberapa tahun sebelumnya, para yachter kesulitan menjejaki Pulau Bawah lantaran dihadang oleh ketatnya regulasi yang mengatur keluar masuk kapal-kapal layar wisata. Baru ketika regulasi mulai mengendur, di tahun 1996, Kris Wiluan dan koleganya Francis Lee, pemilik Rafless Marina Singapura menginisiasi pelayaran berlabel “Anambas Cruise,” yang dalam perjalananya kemudian menggandeng Royal Selangor Yacht Club Malaysia.

Sampai dengan tahun 2017, Anambas Cruise yang belakangan bermetamorfosa menjadiABA Anambas Cruise, telah ditaja sebanyak 21 kali. Itu artinya, selama dua dekade terakhir, ratusan yacht telah wara-wiri menjelajahi perairan Anambas dan selalu menempatkan gugusan Pulau Bawah sebagai destinasi pertama. Sejak terbentukAseanarean Bluewater Alliance (ABA), sisi kepesertaan iven non-kompetisi itu pun meningkat dan makin beragam mengingat keanggotaan ABA meliputi marina-marina terkemuka di hampir seluruh wilayah ASEAN.

Dalam faktanya, Pulau Bawah tak hanya dinikmati para yachter yang beraliansi dalam ABA. Di waktu bersamaan, juga disambangi kelompok lain yang berasal dari lima pelabuhan marina yang beroperasi di Singapura serta beberapa lainnya dari Malaysia, Thailand, Filipina, termasuk juga dari marina-marina lain dari kawasan Indonesia Tengah dan Timur.

Prakash Reddy, Marina Manager NPM menyebut, yacht yang melakukan entry dan exitdari pelabuhannya menuju ke Pulau Bawah setiap tahunnya berjumlah tidak kurang dari 50 kapal. Mereka terdiri atas yacht dalam kelompok konvoi cruise maupun yang bergerak sendiri-sendiri. NPM sendiri, disinggahi rata-rata 1.000 yacth per tahunnya. Dari angka itu, 90 persennya berlabuh di NPM, selebihnya bergerak menjelajahi perairan Bintan, Lingga dan tentunya ke Pulau Bawah dan pulau-pulau lainnya di Kepulauan Anambas.

Kini seiring dibekukannya ketentuan mengenai “CAIT” (Clearance Approval for Indonesian Territory) dan impor sementara, di masa mendatang, Pulau Bawah diprediksi makin dikerubungi yachter dari berbagai belahan dunia dan diharapkan mampu berkontribusi bagi memenuhi target Pemerintah RI menarik 5.000 kunjungan yacht pada tahun 2019. Berbekal laguna yang ciamik, laut yang sehat serta fasilitas akomodasi yang mumpuni, Pulau Bawah tak ayal bakal makin berpendar terang.(Edi Sutrisno)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here