Beranda Kolom Opini Manfaat Buku-Buku Bermutu bagi Generasi Bangsa

Manfaat Buku-Buku Bermutu bagi Generasi Bangsa

0
Untung Wahyudi

Oleh: Untung Wahyudi

Lewat program Merdeka Belajar, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) terus berupa meningkatkan dan memajukan pendidikan Indonesia. Salah satu program yang telah dilaksanakan adalah Merdeka Belajar Episode 23: Buku Bacaan Bermutu untuk Literasi Indonesia. Program ini digulirkan untuk menjawab keresahan banyak orang yakni tentang rendahnya minat baca anak-anak Indonesia.

Seperti diketahui, dalam berbagai penelitian dan survei, rendahnya minat baca anak-anak saat ini selalu menjadi perhatian. Hal ini tentu menjadi PR bersama, bagaimana agar anak-anak, khususnya siswa-siswa di sekolah, menyukai kegiatan membaca sehingga bisa melek informasi dan literasi.

Tatang Mulyana Sinaga (2023), dalam tulisannya berjudul Literasi Siswa Rendah, Guru Didorong Memanfaatkan Buku Bermutu (kompas.id), menjelaskan bahwa literasi siswa menjadi salah satu kendala dalam mengoptimalkan pembelajaran di sekolah. Guru didorong memanfaatkan buku bacaan bermutu untuk menumbuhkan minat baca dan mendongkrak literasi peserta didik.

Melansir dari laman antaranews.com (31/3/2023), Kemendikbudristek menyalurkan lebih dari 15 juta eksemplar buku bacaan bermutu kepada PAUD dan SD dalam rangka meningkatkan literasi anak Indonesia. Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim menyatakan, literasi memang menjadi salah satu episode dalam Merdeka Belajar. Program tersebut berfokus pada pengiriman buku bacaan bermutu untuk jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Sekolah Dasar (SD).

Upaya Kemendikbudristek untuk meningkatkan literasi melalui pendistribusian buku bacaan bermutu ini diapresiasi oleh Hetifah Sjaifudin, Wakil Ketua Komisi X DPR RI. Ia menilai, ketersediaan buku-buku berkualitas merupakan langkah tepat yang ditunggu masyarakat.

Baca Juga :  Usai Dikeroyok dan Dirampok, Sekretaris PWI Papua Barat Buat Laporan Polisi

Hetifah menyatakan, buku-buku yang dibagikan tersebut bagus dan bermutu. Visualisasinya menarik minat anak-anak. Temanya juga beragam, termasuk di dalamnya sudah ada isu kesehatan dan kebencanaan. Kebijakan tersebut, tambah Hetifah, layak didukung dan diapresiasi.

 

Capaian Program Literasi

Keseriusan Kemendikbudristek untuk meningkatkan kompetensi literasi siswa lewat distribusi buku bacaan bermutu, layak mendapatkan dukungan dari berbagai pihak. Didistribusikannya buku bacaan dalam rangka meningkatkan minat baca diharapkan bisa menjadi perantara agar generasi muda bisa melek informasi. Meskipun sudah bisa didapatkan lewat kecanggihan teknologi, mengunduh informasi dan pengetahuan lewat buku bacaan juga perlu dilakukan.

Nadiem Makarim menegaskan, kunci keberhasilan program Buku Bacaan Bermutu untuk literasi Indonesia bukan hanya menerima buku dari Kemendikbudristek, melainkan semangat para guru dalam membacakan buku-buku kepada siswa agar anak-anak senang membaca. Mendikbudristek menegaskan bahwa, program ini tidak akan sukses jika guru-guru tidak termotivasi untuk membacakan buku kepada siswa dan mendorong anak-anak untuk membaca buku.

Hibah jutaan eksemplar buku bacaan bermutu yang telah disebarkan ke sekolah-sekolah, khususnya di daerah 3T dan Non 3T, tidak hanya bermanfaat bagi siswa, tetapi juga bagi guru. Guru harus bisa memberikan contoh agar anak-anak suka membaca buku. Sehingga, buku-buku bacaan bisa menjadi media untuk mengalihkan kecanduan anak pada gawai. Sudah dimafhumi, bahwa sekarang anak-anak sudah banyak yang melek teknologi. Kegandrungan mereka pada handphone pintar sudah tidak bisa ditolerir lagi. Anak-anak bisa berjam-jam jika sudah bercengkrama dengan gadget di tangan. Apalagi dengan adanya game-game online yang ada dalam perangkat yang mereka pegang.

Baca Juga :  Rakernas MTI 2023, Mencermati Agenda Transportasi Capres dan Cawapres Indonesia

Karena itu, peran guru sangat penting untuk meningkatkan budaya membaca di kalangan anak-anak. Dengan membacakan buku di depan siswa, anak-anak diharapkan bisa menyukai buku dan tertarik untuk meminjam buku-buku yang telah disediakan.

Dalam sesi dialog bersama guru dan kepala sekolah penerima buku bacaan bermutu dari Kemendikbudristek, seperti dalam siaran pers, Senin (27/2/2023), Kepala SD Negeri Iyameli, Kabupaten Alor, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Via Watna Legimakani, merasa senang dan mengapresiasi program pemberian bantuan Buku Bacaan Bermutu untuk Literasi Indonesia. Via menilai, buku-buku yang didistribusikan sangat bagus dan membuat siswa-siswa di sana semakin antusias membaca.

Via menuturkan, sekolahnya menerima lebih dari 1.600 eksemplar buku dengan 540 judul buku. Saat menerima buku, para guru dan siswa di sekolahnya sangat antusias hingga membuat anak-anak semakin ingin tahu isi buku yang menarik tersebut. Bahkan, ada siswa kelas 1 yang datang ke ruang kepala sekolah dan langsung mengambil satu buku serta melihat gambar-gambar yang ada dalam buku tersebut (republika.co.id).

Dalam Sidang Komisi X DPR RI yang dilaksanakan beberapa waktu lalu, Mendikbudristek Nadiem Makarim menyampaikan beberapa capaian keberhasilan beberapa program Merdeka Belajar, termasuk program Buku Bacaan Bermutu untuk Literasi Indonesia.

Baca Juga :  Apa Kata Surya Makmur Nasution tentang Natuna dan Poros Maritim Dunia

Mendikbudristek menyampaikan, catatan capaian literasi yaitu 16.868.247 eksemplar buku telah terdistribusi ke satuan Pendidikan tahun 2021 hingga 2022, 57.087 satuan pendidikan di 3T dan Non 3T tahun 2021 hingga 2022, 319 taman bacaan masyarakat penerima buku bacaan literasi sampai dengan tahun 2023, 40 perpustakaan daerah penerima buku bacaan literasi tahun 2021, 442 kabupaten/kota di seluruh Indonesia penerima buku bacaan literasi tahun 2021 hingga 2023, serta 1.998 orang telah mengikuti pelatihan pemanfaatan buku bacaan tahun 2022 dan 15.237 orang di tahun 2023 (sipers/A6/III/2024).

Catatan capaian di atas menunjukkan betapa seriusnya Pemerintah untuk meningkatkan kualitas dan kompetensi literasi generasi muda lewat buku bacaan bermutu. Karena itu, dukungan dari guru dan orangtua begitu penting dalam meningkatkan kompetensi literasi anak. Nadiem Makarim menyatakan, dukungan ini tidak hanya dari guru dan kepala sekolah, tetapi juga orangtua. Karena, peran orangtua mempunyai dampak besar dalam menentukan anak-anak untuk mencintai buku.

*) Untung Wahyudi, lulusan UIN Sunan Ampel, Surabaya

BIODATA PENULIS

 

Nama               : Untung Wahyudi

TTL                 : Sumenep, 28 April 1981

Pendidikan      : S1 UIN Sunan Ampel, Surabaya

Alamat            :  Jl. Pilar Biru, RT 02/RW 01, Kmp. Bukakak

Ds. Ellak Daya, Kec. Lenteng, Kab. Sumenep, Madura 69461

HP                   : 085330704478

EMAIL           : [email protected]

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here