Beranda Berita Utama Ansar Buka Rakornas KPI se-Indonesia, Momen Penting Menjaga Kedaulatan NKRI

Ansar Buka Rakornas KPI se-Indonesia, Momen Penting Menjaga Kedaulatan NKRI

0
Gubernur Kepulauan Riau H. Ansar Ahmad membuka secara resmi Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) KPI se-Indonesia tahun 2023 di Doulos Phos the Ship Hotel, Lagoi, Bintan, Kamis, (10/08/2023) malam.F-Diskominfo Kepri

Dari Perbatasan Wujudkan Siaran Ramah, Bermartabat dan Berbudaya

beritakepri.id, BINTAN – Gubernur Kepulauan Riau H. Ansar Ahmad membuka secara resmi Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) KPI se-Indonesia tahun 2023 serta Welcome Dinner Peserta Rakornas di Doulos Phos the Ship Hotel, Lagoi, Bintan, Kamis, (10/08/2023) malam.

Rakornas KPI tahun 2023 merupakan salah satu rangkaian agenda dalam Peringatan Hari Penyiaran Nasional (Harsiarnas) ke-90 di mana tahun ini Provinsi Kepulauan Riau mendapat kehormatan menjadi tuan rumah penyelenggaraannya.

Hadir dalam acara tersebut Menteri Komunikasi dan Informatika RI Budi Arie Setiadi yang diwakili Dirjen PPI Wayan Toni Suprianto, Ketua KPI Pusat Ubaidillah beserta Komisioner KPI Pusat, Deputi VII Kemenko Polhukam Marsda TNI Arif Mustofa, Plh. Deputi Bidang Pengelolaan Potensi Kawasan Perbatasan BNPP Gutmen Nainggolan, Forkopimda Provinsi Kepri, Bupati Bintan Roby Kurniawan, dan peserta Rakornas KPI se-Indonesia. Acara juga dihadiri Wakil Ketua Komisi I DPR RI Abdul Kharis Almasyhari secara online melalui zoom.

Baca Juga :  Permudah Masyarakat untuk Berobat, Aunur Rafiq : SKTM Berlaku 1 Tahun

Sebelum membuka Rakornas, dalam sambutannya Gubernur Ansar mengucapkan apresiasi atas kepercayaan KPI Pusat memilih Kepri sebagai tuan rumah penyelenggaraan Rakornas KPI dan Rangakaian Harsiarnas ke-90.

“Tentunya bagi Kepri ini menjadi suatu keberkahan untuk memperkenalkan Provinsi Kepulauan Riau lebih jauh dan luas ke seluruh pelosok Tanah Air” ujar Ansar.

Ansar juga menyorot Tema Peringatan Harsiarnas ke-90 yakni “Dari Perbatasan Wujudkan Siaran Ramah, Bermartabat, dan Berbudaya”. Menurutnya ini jadi bagian penting untuk menjamin semangat menjaga kedaulatan di Perbatasan.

“Yang mana di masa lalu sebelum penyiaran di Indonesia berkembang, di Kepri hanya ada TVRI dan lebih banyak siaran dari negara tetangga, sehingga masyarakat Kepri lebih mengenal siaran dari Singapura dan Malaysia” ungkapnya.

Baca Juga :  Hasil Pemeriksaan BPK Menjadi Bagian Ikhtiar Pemprov Kepri Dalam Berbenah

Namun Ansar bersyukur, dengan perkembangan penyiaran dan migrasi dari TV Analog ke Digital, saat ini siaran didominasi dari dalam negeri.

“Di perbatasan ini menjadi sangat penting untuk menjaga sense of belonging, rasa cinta tanah air masyarakat. Juga mendorong pendekatan prosperity daripada pendekatan security di perbatasan” tandasnya.

Sementara itu, Komisioner KPI yang juga PIC acara I Made Sunarsa dalam laporannya menyampaikan Rakornas yang akan dilaksanakan esok hari akan diisi seminar dengan narasumber dari Kemendagri, Kemenkominfo, dan Komisi I DPR RI.

“Rakornas yang merupakan agenda tahunan, kali ini selain dihadiri seluruh Komisioner KPI Pusat, juga dihadiri oleh KPID dari 33 Provinsi se-Indonesia” ucapnya.

I Made Sunarsa mengungkapkan ada 2 alasan utama KPI Pusat memilih Kepri sebagai tuan rumah penyelengggaraan Hasiarnas ke-90 dan Rakornas KPI 2023.

Baca Juga :  Safari Ramadhan Perdana, Rasa Senang Roby Kunjungi Mantang

“Pertama menuruti arahan pemerintah pusat membangun daerah perbatasan. Citra nasional yang bisa disampaikan melalui penyiaran sehat. Dan kedua komitmen Gubernur Ansar dan jajaran yang dari awal berkomitmen dalam menyukseskan acara ini sehingga tidak ada keraguan melaksanakan acara ini di Kepri” katanya.

Dirjen PPI Kemenkominfo Wayan Toni Suprianto menyampaikan dengan selesainya proses migrasi siaran analog ke digital, bukan berarti transformasi digital di Indonesia telah selesai.

“Kemenkominfo akan melanjutkan digitalisasi dengan mengajak penyedia siaran untuk meningkatkan jangkauan. Sehingga TV dan Radio bisa mempertahankan posisinya sebagai kanal informasi massa yang menjadi rujukan masyarakat apabila terjadi krisis komunikasi di media sosial” ujarnya.***

Penulis : Nurulius
Editor : Yusfreyendi

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here