beritakepri.id, TANJUNGPINANG – PT. Pulau Bintan BestariĀ (PBB) selaku kontraktor pelaksana proyek pembangunan Pelabuhan Penyeberangan Letung Tahap I (satu) dengan sumber dana APBN buka suara terkait pemberitaan beberapa media online yang pesimis bahwa pekerjaan dapat diselesaikan tepat waktu. Menurut Hardo, Project Manager PT. PBB, pihaknya berkomitmen mengerjakan proyek pelabuhan tersebut dengan kesepakatan kontrak.
“Disamping sebagai kontraktor pelaksana, direktur, direksi danĀ karyawan PT. PBB juga merupakan putra kelahiran Kepri. Tentunya memiliki tanggungjawab moral agar pelabuhan tersebut diselesaikan dengan baik sehingga kelak manfaatnya dapat dirasakan masyarakat Anambas khususnya dan masyarakat Kepri pada umumnya,” tegas Hardo kepada media di Tanjungpinang, Senin (13/8/2023).
Hardo mengaku prihatin dengan berita yang berkembang. Dia juga menilai, opini yang dihembuskan itu sangat keliru dan terkesan tendensius tanpa melihat fakta sesungguhnya. Bahkan akibat dari itu, beberapa tokoh masyarakat setempat menjadi bingung dan marah serta protes atas pemberitaan yang mengada-ada tersebut.
“Ada beberapa berita yang muncul menurut hemat kami tidak sesuai dengan realita di lapangan. Dalam hal ini dapat kami jelaskan bahwa pekerjaan pelabuhan Letung tersebut masih ‘on the track’ dan sesuai progress,” ujarnya.
Masyarakat setempat, kata Hardo, juga tak ada yang keberatan. Mereka justru mendukung pembangunan pelabuhan yang memang sudah lama didambakan untuk kemajuan daerahnya. Bukti dukungan mereka, PT. PBB bahkan bekerjasama dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dalam pengadaan material seperti pasir, batu dan kayu.
“Pada tahap awal sebelum memulai pekerjaan, kami sudah melakukan syukuran dan doa bersama masyarakat. Kami butuh dukungan dan doa segenap masyarakat agar pengerjaan proyek dapat berjalan lancar dan cuaca juga baik selama pengerjaan hingga tuntas,” harapnya.
Terkait pesimisme yang timbul, Hardo menduga ada pihak yang sengaja menghembusnya. Namun dia tidak menyalahi pandangan awam tersebut. Justru itu dijadikan pelecut semangat dan optimisme PT. PBB menyelesaikan pekerjaan sesuai kontrak.
Secara teknis, semuanya tetap berproses sesuai tahapan. Proses pengerjaan tersebut meliputi berbagai aspek. Mulai dari pengadaan material hingga pengerjaannya.
Pelabuhan Letung tahap I ini, jelas Hardo, menggunakan sekitar 400 tiang pancang yang spesifikasinya tidak tersedia di pasaran. PT. PBB harus memesannya secara khusus ke pabrik. Dan itu butuh waktu karena harus diproduksi terlebih dahulu.
“Alhamdulillah tiang pancang dan material lainnya saat ini sudah selesai dikerjakan pabrik. Tinggal diangkut ke lokasi, dan pengerjaannya akan digesa dengan sistem lembur,” terangnya.
Hardo juga menceritakan kendala dan kondisi lokasi pengerjaan yang agak sulit diakses untuk bongkar muat material. Namun demikian, hal itu tidak menjadi alasan bagi mereka untuk mengendurkan optimisme yang sudah terbangun.
“Sekali lagi, kami berharap, jangan kedepankan pesimisme demi pembangunan dan kemajuan daerah,” harapnya.
Sebelumnya sempat diberitakan bahwa proyek dengan sumber dana APBN, yang berlokasi di Desa Kuala Maras, Kecamatan Jemaja Timur, Kabupaten Kepulauan Anambas bernilai Rp. 25.706.218.534 berpotensi tidak selesai tepat waktu alias mangkrak. Asumsi itu berdasarkan pandangan mata di lokasi proyek tanpa melihat gambaran secara teknis.***
Penulis : Red
Editor : Yusfreyendi