beritakepri.id, TANJUNGPINANG — Gubernur Kepri, Nurdin Basirun meminta masyarakat untuk bangga akan kekhasan daerah yang dimiliki Kepri yakni budaya melayu. Kebanggaan tersebut harus terwujud dengan menjaga serta melestarikan budaya Melayu sehingga jati diri bangsa semakin tertanam kokoh.
“Tentu kita ingin budaya kita terus terjaga hingga ke anak cucu nanti, ditengah derasnya arus modernisasi saat ini, upaya positif harus terus dilakukan demi pelestarian budaya melayu ini,” ujar Nurdin saat membuka Seminar Destar, Tanjak dan Tengkolok di halaman Gedung Daerah, Tanjungpinang, Jumat (8/3).
Apalagi ditengah berkembangnya zaman, dengan kokohnya jati diri sebagai orang Melayu Nurdin mengajak masyarakat untuk senantiasa menjaga silaturahmi. Sehingga tidak terpecah belah hanya karna berita hoax yang akhirnya saling sikut sana-sini.
“Ibarat pepatah orang dulu, makin hebat orang Melayu tu, makin menunduklah dia, berisi orangnya. Tidak sombong dan jemawa maka salinglah merangkul sesama kita,” pesan Nurdin.
Dengan adanya seminar ini menjadi salah satu upaya yang menurut Nurdin dapat kembali menanamkan benih-benih pengetahuan akan budaya Melayu terutama bagi generasi penerus.
“Pemerintah terus mendukung upaya peningkatan pengetahuan bagi generasi muda salah satunya tentang kebudayaan daerah,” tambah Nurdin lagi.
Sementara itu, Dewan Pengarah Warisan Alam Melayu Malaysia, Encik Johan Iskandar mengucapkan terimakasih kepada gubernur selaku Pemerintah Provinsi Kepri yang ikut bersinergi dalam mensukseskan acara kolaborasi antara Indonesia dengan Malaysia ini. Johan juga memuji adat Melayu yang ada di Kepri yang hingga saat ini masih terus memiliki potensi yang besar dalam meningkatkan jati diri.
“Dengan majelis seperti ini kita lakukan sebagai upaya untuk terus menghidupkan jati diti Melayu kita,” kata Johan.
Menurut Johan bahwa jati diri Melayu harus terus tertanam dalam diri setiap orang Melayu. Karena jika kuat jati dirinya maka akan kuat pula upayanya dalam menjaga bangsa, begitupun sebaliknya.
Johan mengibaratkan sebuah tanjak yang mana berarti tanah dipijak, bila kuat jati diri seseorang maka kuat pula dirinya menjaga tanah yang dipijak tersebut.
“Semoga majelis ini dapat terus mendatangkan kebaikan yang besar bagi kita warga melayu,” lanjut Johan.
Pada kesempatan tersebut juga dipasangkan tanjak kepada Gubernur Nurdin berupa Tanjak Bugis Tak Balek yang bermakna pahlawan yang setia dengan tanah airnya.(BK/R)