beritakepri.id, TANJUNGPINANG — Untuk meningkatkan kualitas gambar dan konten siaran yang akan ditonton masyarakat, lembaga penyiaran khususnya televisi berkomitmen untuk segera melaksanakan Analog Switch Off (ASO) terutama di daerah perbatasan antar negara dan daerah terdepan, terluar dan tertinggal (3T).
Komitmen tersebut dituangkan dalam empat butir rekomendasi yang disepakati usai pelaksanaan Workshop Penyiaran Perbatasan dengan tema “Evaluasi Penyiaran Digital di Daerah Perbatasan dan Rencana Replikasi” yang digagas Komisi Penyiaran Indonesia di Batam, Kepulauan Riau pada Selasa (6/11) yang lalu.
Koordinator Bidang Pengelolaan Struktur dan Sistem Penyiaran (PS2P) Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat, Agung Suprio mengatakan, rekomendasi yang dihasilkan dari workshop penyiaran perbatasan tersebut adalah yang pertama multiplekser/mux TVRI yang tersedia di kawasan perbatasan antar negara dan daerah 3T, telah siap digunakan untuk menyalurkan konten dari lembaga penyiaran yang telah memiliki izin Penyelenggaraan Penyiaran (IPP) tetap.
Kedua, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), KPI, TVRI dan lembaga penyiaran berkomitmen melanjutkan dan memperluas uji coba siaran TV digital dengan menggunakan Mux TVRI di kawasan perbatasan dan daerah 3T.
Ketiga, lembaga penyiaran berkomitmen untuk memberikan siaran yang berkualitas dan sesuai dengan Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3 & SPS).
Dan keempat, pelaksanaan Analog Switch Off (ASO) di daerah perbatasan dalam waktu yang secepat-cepatnya oleh lembaga penyiaran yang sudah memiliki IPP tetap.
Gubernur Kepulauan Riau, Nurdin Basirun yang hadir dalam kegiatan tersebut mengharapkan lembaga penyiaran di Kepri terus memberikan dampak positif bagi masyarakat serta memberikan informasi-informasi terpercaya sehingga masyarakat terhindar dari kabar hoaks yang sangat cepat beredar.
“Saya berharap terus ada penyiaran secara positif membangun Kepri, apalagi Kepri terus membangun untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” kata Nurdin.
Sementara itu, Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Kepulauan Riau, Henky Mohari di Tanjungpinang, Kamis (8/11) mengatakan migrasi dari analog ke digital di daerah perbatasan terutama di Batam, merupakan sebuah keniscayaan seiring perkembangan teknologi. Ditambah negara tetangga Singapura pada akhir Desember 2018 akan melakukan ASO dan Malaysia sampai saat ini juga sudah hampir melakukan migrasi total dari analog ke digital.
“Mau tidak mau di daerah perbatasan seperti Batam harus segera dilaksanakan ASO, agar masyarakat perbatasan dapat menerima informasi yang layak sesuai HAM,” ujarnya.
Dengan dilaksanakan ASO menurutnya juga akan menumbuhkan industri konten atau industri kreatif terutama rumah-rumah produksi untuk memenuhi kebutuhan konten bagi Lembaga Penyiaran di TV digital.(BK/R)