Beranda Politik Songsong Generasi Emas Kompetitif dan Berkualitas, Rumah Aspirasi Gerry Yasid Diresmikan

Songsong Generasi Emas Kompetitif dan Berkualitas, Rumah Aspirasi Gerry Yasid Diresmikan

0
Bacalon DPD RI Gerry Yasid SH.MH bersalaman dengan salah satu pelajar SMP Muhammadiyah saat syukuran peresmian rumah aspirasi, Jum'at (30/06/2023).F-Tim Bang Gerry

beritakepri.id, TANJUNGPINANG – Indonesia memiliki bonus demografi, peluang tersebut Indonesia harus siap menyongsong Indonesia Emas 2045. Tugas kita sebagai warga negara mesti mampu berperan membangun sumber daya manusia indonesia yang kompetitif.

Demikian disampaikan Bakal Calon Anggota DPD RI Daerah Pemilihan Provinsi Kepri Gerry Yasid SH. MH dalam acara syukuran peresmian Rumah Aspirasi Gerry Yasid di Jalan Raja Haji Fisabilillah, Kilometer 8, Kota Tanjungpinang, Jum’at (30/06/2023).

Mantan Kepala Kejaksaan Tinggi Kepri ini memaparkan bonus demografi merupakan kondisi saat struktur penduduk Indonesia didominasi oleh kalangan usia produktif dan hanya terjadi sekali dalam sejarah sebuah bangsa.

Bonus demografi dapat tercapai apabila kuantitas penduduk diiringi dengan kualitas yang baik. Suplai tenaga kerja produktif yang besar diimbangi dengan lapangan kerja memadai yang akan meningkatkan pendapatan perkapita.

“Tersedianya tabungan rumah tangga diinvestasikan untuk kegiatan produktif. Jumlah anak sedikit memungkinkan perempuan memasuki pasar tenaga kerja dan akan meningkatkan pendapatan,” tuturnya.

Menurutnya, kualitas pendidikan merupakan komponen utama dalam menentukan keberhasilan bonus demografi, karena dengan pendidikan akan mengubah pola pikir suatu bangsa menjadi lebih baik dan terarah.

Baca Juga :  Rakor Gubernur Se-Sumatera, Ansar Usul 10 Proyek Strategis Provinsi Kepri

“Untuk meningkatkan kualitas anak muda tentu dengan memberikan kesempatan pendidikan seluas-luasnya. Tersedianya akses pendidikan dengan sarana prasarana lengkap dan tenaga pendidik yang berkualitas akan menciptakan masyarakat peserta didik yang berkualitas,” ujarnya.

Gerry menjelaskan ada tiga komponen penting dalam mendukung kemandirian bangsa dan mendukung daya saing yakni sains, teknologi dan inovasi.

Berdasarkan Peringkat Indeks Daya Saing Global tahun 2019, Indonesia menempati peringkat ke 50 dengan nilai Indeks sebesar 64,6. Oleh karena itu Rumah Aspirasi ini kita realisasikan. Selain untuk menampung aspirasi masyarakat, rumah bersama ini juga berfungsi sebagai wahana untuk menyeleksi generasi emas yang kompetitif dan berkualitas, tuturnya.

Hadir dalam acara ini jemaah mesjid nurul iman, tokoh muda lintas komunitas, budayawan, alim ulama, akademisi dan tokoh politik lintas partai.

Selanjutnya Gerry menyampaikan berdasarkan riset indonesia akan memperoleh bonus demografi setelah genap berusia 100 tahun pada tahun 2045 mendatang. Kesempatan ini seharusnya dapat digunakan untuk mengoptimalkan peningkatan ekonomi dan kesejahteraan rakyat untuk memajukan bangsa.

Baca Juga :  Bahas RDTR Pulau Dompak, Ansar : Dari Sekarang Kita Atur Lagi Masalah Lahan

Kesempatan yang ia maksud adalah momentum untuk mengurangi angka pengangguran, meningkatkan pertumbuhan ekonomi, serta menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas. Namun tantangannya adalah sampai saat ini Indonesia masih memiliki beragam permasalahan dari berbagai aspek.

Diharapkan peran pemerintah pusat dan pemerintah daerah mampu melahirkan dan memcetak generasi muda indonesia yang benar-benar siap menghadapi bonus demografi.

Mari bekerja bersama dan mendukung seluruh upaya pemerintah dalam mempersiapkan generasi muda untuk menyokong indonesia emas tahun 2045 mendatang, imbuhnya.

“Bonus demografi ini tidak semudah membalikkan telapak tangan. Perlu adanya komitmen dari pemerintah sebagai pemegang kebijakan serta terlibatnya masyarakat sebagai agen perubahan. Apabila kedua komponen ini sudah satu visi maka dapat diyakini Indonesia emas 2045 bisa benar-benar terwujud,” ujarnya.

Pada tahun 2045, Indonesia akan mendapatkan bonus demografi yaitu jumlah penduduk Indonesia 70%-nya dalam usia produktif (15-64 tahun), sedangkan sisanya 30% merupakan penduduk yang tidak produktif (usia dibawah 14 tahun dan diatas 65 tahun) pada periode tahun 2020-2045.

Baca Juga :  Hafizha Rahmadhani : SD Saja Bisa Begini, Ini Anak Bintan

Pada dasarnya bibit unggul itu sudah ada dari sekarang. Anak-anak kecil maupun yang baru lahir tahun ini sudah berada di sekeliling kita. Merekalah yang akan memimpin bangsa ini di tahun 2045 kelak. Di tangan mereka yang masih bayi dan anak-anak sekarang inilah masa depan dan nasib bangsa ini dipertaruhkan.

Lebih lanjut Gerry menyampaikan Jika bonus demografi ini tidak dimanfaatkan dengan baik maka akan membawa dampak buruk terutama masalah sosial seperti kemiskinan, kesehatan yang rendah, pengangguran, dan tingkat kriminalitas yang tinggi.

Namun yakin lah generasi masa depan Indonesia adalah generasi yang cerdas dan mau menerima perubahan, tentu harus dengan menerapkan hal itu sejak dini, tuturnya.***

Penulis : Red
Editor : Indra Gunawan

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here